Komandanpangan.com – Presiden Prabowo Subianto kembali menunjukkan komitmennya dalam menjaga integritas pengelolaan anggaran negara, khususnya dalam pelaksanaan program unggulan Makan Bergizi Gratis (MBG).
Langkah ini mencuat setelah kasus dugaan penggelapan dana MBG senilai Rp975.375.000 yang melibatkan Yayasan MBG berinisial MBN terungkap ke publik.
Saat ditemui di Istana Merdeka pada Selasa (22/4), Presiden Prabowo menyampaikan pandangannya terkait isu ini.
Dalam pertemuan yang juga dihadiri Wakil Perdana Menteri Malaysia, Dato’ Seri Dr. Ahmad Zahid bin Hamidi, Presiden Prabowo menegaskan pentingnya pengawasan ketat terhadap setiap aliran dana publik.
“Pasti diurus. Setiap sen uang rakyat akan kita jaga ya,” ujar Presiden Prabowo menanggapi pertanyaan wartawan mengenai dugaan penggelapan dana dalam program MBG dikutip dari Antara, Rabu (23/04).
Presiden juga menyatakan belum menerima informasi detail terkait laporan ini, namun memastikan akan segera memeriksa kebenarannya
. “Saya belum tahu soal itu. Nanti saya cek ya,” imbuhnya.
Kasus ini mulai mendapat perhatian luas setelah Ira Mesra Destiawati, pemilik Mitra Dapur, melaporkan Yayasan MBN ke Polres Metro Jakarta Selatan. Laporan tersebut mencatat dugaan penggelapan dana yang seharusnya digunakan untuk menyuplai makanan bergizi gratis kepada masyarakat.
Laporan resmi terdaftar dengan Nomor: LP/B/1160/IV/2025/SPKT/POLRES METRO JAKSEL/POLDA METRO JAYA. Kuasa hukum Ira, Danna Harly, mengungkapkan bahwa langkah hukum ini bertujuan mendorong transparansi dan akuntabilitas pengelolaan dana publik.
“Kami tidak akan melakukan penyelesaian damai. Proses hukum harus berjalan untuk menjadi pelajaran bagi pihak lain agar tidak menyalahgunakan dana publik,” tegas Danna.
Dalam penyelidikan, pihak pelapor telah menyerahkan bukti-bukti kuat kepada penyidik, termasuk dokumen kontrak dan laporan transaksi.
Mitra Dapur, yang sebelumnya bekerja sama dengan Yayasan MBG, menyebut konflik dimulai ketika harga per porsi makanan berubah sepihak dari Rp15 ribu menjadi Rp13 ribu. Perubahan ini memicu perselisihan yang berujung pada pemutusan kemitraan.
Danna juga menambahkan bahwa pekan ini, lima saksi dan satu ahli pidana akan dihadirkan untuk memperkuat laporan. Pemeriksaan sebelumnya telah melibatkan 28 pertanyaan kepada Ira dan 21 pertanyaan kepada kuasa hukum.
Sementara itu, dapur MBG di Kalibata yang sempat terhenti kini mulai beroperasi kembali secara terbatas menggunakan dana pribadi.
Langkah ini dilakukan sambil menunggu hasil penyidikan yang tengah berjalan. Mitra Dapur berharap program Makan Bergizi Gratis dapat kembali berjalan normal dalam waktu dekat, mengingat pentingnya layanan ini bagi masyarakat yang membutuhkan.
Program Makan Bergizi Gratis (MBG) sendiri merupakan salah satu inisiatif prioritas Presiden Prabowo dalam meningkatkan taraf hidup masyarakat melalui akses makanan sehat dan bergizi. Oleh karena itu, kasus dugaan penggelapan dana ini menjadi sorotan besar karena berpotensi merusak kepercayaan publik terhadap program pemerintah.
Dengan pengawasan ketat dari Presiden Prabowo dan pihak terkait, diharapkan kasus ini segera terungkap dan program MBG dapat kembali berjalan dengan penuh transparansi dan akuntabilitas.