Komandanpangan.com – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan bahwa ketersediaan beras di Indonesia akan tetap aman hingga akhir 2024. Pernyataan ini disampaikan Presiden usai mengunjungi gudang Perum Bulog di Kabupaten Sumba Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT) pada hari Rabu (02/10).
Jokowi menegaskan bahwa tidak ada masalah terkait pasokan beras meskipun Indonesia memasuki musim hujan di akhir tahun. Dalam kunjungannya, Jokowi mencontohkan gudang Bulog di Sumba Barat yang memiliki stok beras sekitar 1.000 ton. Jumlah ini dinilai cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat setempat.
Dirinya juga menyatakan bahwa pasokan di wilayah lain pun dalam kondisi serupa, dan Indonesia siap menghadapi perubahan cuaca yang bisa memengaruhi produksi pangan.
Selain memastikan ketersediaan stok beras, Presiden yang sudah menjabat 10 tahun ini juga berharap program bantuan beras 10 kilogram untuk keluarga penerima manfaat (KPM) mampu menahan kenaikan harga beras hingga akhir tahun.
Bantuan pangan ini diberikan sebagai bagian dari upaya pemerintah untuk menjaga stabilitas harga pangan, terutama di tengah ketidakpastian kondisi cuaca akibat musim kemarau yang berkepanjangan.
Perum Bulog sendiri sebelumnya telah memastikan bahwa program bantuan beras ini akan berlanjut pada Oktober dan Desember 2024. Meskipun kemarau panjang diperkirakan berlangsung hingga akhir September, Bulog tetap optimis mampu memenuhi kebutuhan beras untuk program bantuan pangan. Mereka telah mengemas dan siap mendistribusikan beras untuk menjaga pasokan tetap stabil.
Dengan stok beras mencapai 1,5 juta ton, Bulog berkomitmen mendukung berbagai program pemerintah. Selain bantuan pangan, Bulog juga mengelola stok beras stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP) serta penjualan beras komersial untuk kebutuhan masyarakat.
Pada 2024, program bantuan beras 10 kilogram per bulan telah diberikan kepada 22 juta keluarga penerima manfaat pada Januari hingga Juni. Program ini kemudian diperpanjang pada Agustus, Oktober, dan Desember 2024 untuk memastikan keluarga-keluarga tersebut tetap mendapatkan dukungan di tengah tantangan ekonomi.
Baca Juga: Kementan Berhasil Optimasi Lahan Rawa 40 Ribu Hektare di Merauke, Siap Jadi Lumbung Pangan