Komandanpangan.com – Program makan bergizi gratis (MBG) kini sedang diuji coba di 316 sekolah yang tersebar di enam kota dan satu kabupaten.
Menurut Sekretaris Tim V Pelaksana Uji Coba MBG, Nevy Dwi Soesanto, program ini melibatkan 134.959 siswa tingkat SD dan SMP atau sederajat, yang menjadi sasaran utama untuk memastikan siswa mendapatkan asupan makanan sehat.
Uji coba ini diharapkan dapat mempersiapkan pelaksanaan program yang lebih baik pada 2025. Beberapa kota yang terlibat dalam uji coba ini antara lain Kota Surakarta, Salatiga, dan Kabupaten Kudus.
Di Kabupaten Kudus, program ini diterapkan di empat sekolah dengan jumlah peserta sebanyak 2.599 siswa. Sekolah-sekolah tersebut termasuk MTs Negeri 1 Kudus, SMP 1 Gebog, SD 2 Wergu Wetan, dan SDIT Umar Bin Khathab.
Tujuan utama dari program ini tidak hanya untuk memberikan makanan bergizi kepada siswa, tetapi juga untuk mewujudkan Indonesia Emas pada tahun 2045.
Nevy menekankan bahwa uji coba ini bertujuan menemukan berbagai tantangan yang dapat menjadi bahan evaluasi, sehingga pada pelaksanaan di tahun 2025, program dapat berjalan lebih optimal dan minim kendala.
Salah satu tantangan yang diantisipasi adalah kebersihan dapur dari penyedia katering. Hal ini penting untuk menghindari kontaminasi yang bisa berdampak negatif pada kesehatan siswa, seperti risiko diare.
Hingga saat ini, uji coba yang berlangsung di Kudus sejak 30 September 2024 belum menemui masalah yang signifikan. Namun, Nevy mengingatkan bahwa pengawasan tetap diperlukan.
Penjabat Bupati Kudus, M. Hasan Chabibie, menjelaskan bahwa uji coba di Kudus didukung oleh APBD sebesar Rp147 juta dan bantuan dari perusahaan lokal melalui program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR). Sejak 30 September 2024, sebanyak 2.599 paket makanan telah didistribusikan ke sekolah-sekolah yang terlibat dalam program.
Pemkab Kudus juga sudah mulai mempersiapkan data jumlah siswa untuk pelaksanaan program di tahun 2025, yang akan dikoordinasikan dengan pemerintah pusat untuk memastikan ketersediaan anggaran yang cukup.
Baca Juga: Jokowi Pastikan Stok Beras Aman hingga Akhir 2024, Pemerintah akan Kendalikan Harga