Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, menjelaskan bahwa langkah ini dirancang untuk memaksimalkan penggunaan alat dan mesin pertanian (alsintan) dalam mendukung skema pertanian modern.
Selain itu, Kementan saat ini sedang membangun 3 juta hektare lahan sawah melalui program optimalisasi lahan.
“Kami memiliki lebih dari 27 ribu petani muda yang akan dilatih. Dengan dukungan sertifikasi dari Kemnaker, kompetensi mereka akan meningkat secara signifikan,” ujar Amran dikutip Selasa (4/3/2025).
Sertifikasi dan Pelatihan oleh Instruktur Kemnaker
Sebagai bagian dari kerja sama ini, Kemnaker akan menyediakan 300 hingga 500 instruktur yang akan berkolaborasi dengan 27.000 petani milenial binaan Kementan. Para petani ini akan diberikan pelatihan intensif dan sertifikasi untuk meningkatkan keterampilan mereka.
Amran juga menegaskan bahwa pelatihan ini akan dilaksanakan di lima provinsi utama klaster pertanian modern, yaitu Papua Selatan, Sumatera Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, dan Sulawesi Selatan.
“Kemnaker memiliki ratusan instruktur yang akan membantu pelatihan dan pendampingan petani di provinsi-provinsi ini,” tambah Amran lagi
Selain itu, Kementan telah menyalurkan lebih dari 3.000 unit alsintan ke wilayah klaster tersebut untuk mempercepat modernisasi pertanian.
Kerja sama ini diharapkan menjadi solusi berkelanjutan bagi sektor pertanian. Dengan kolaborasi antara teknologi modern, sertifikasi tenaga kerja, dan pelatihan, tujuan meningkatkan pendapatan petani, mengurangi kemiskinan, serta mendorong ekonomi desa menjadi lebih terarah.
“Yang paling penting adalah membuka lapangan kerja, meningkatkan produktivitas pertanian, dan mendorong PDB melalui ekonomi berbasis kerakyatan di pedesaan,” jelas Amran.
Dukungan dari Kementerian Ketenagakerjaan
Menteri Ketenagakerjaan, Yassierli, menyatakan dukungannya terhadap kerja sama ini. Ia menegaskan bahwa program ini sejalan dengan prioritas pemerintah dalam menciptakan tenaga kerja berkualitas di sektor strategis seperti pertanian.
“Kami siap mendukung dengan menyediakan instruktur dan mekanik. Selain itu, skema sertifikasi dari BNSP akan menjadi nilai tambah untuk petani milenial ini,” ungkap Yassierli.
Kerja sama ini menjadi langkah strategis untuk mengembangkan pertanian modern yang berbasis teknologi dan keterampilan, sekaligus memberikan peluang baru bagi tenaga kerja muda Indonesia. Dengan sinergi antara Kementan dan Kemnaker, masa depan sektor pertanian diharapkan semakin cerah dan berdaya saing.