Jakarta – Permintaan daging sapi pada umumnya melonjak selama bulan Puasa dan juga Lebaran. Harga daging sapi pun cenderung melonjak drastis dari harga normal pada bulannya Umat Muslim tersebut.
Namun, belum memasuki bulan Puasa pun harga daging sapi di wilayah DKI Jakarta sudah naik, kini berada di kisaran Rp 126.000-130.000 per kilogram (Kg).
Bagaimana dengan harga daging sapi nantinya di bulan Puasa dan Lebaran?
Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan Syailendra mengatakan, harga daging sapi ditargetkan maksimal berada di kisaran Rp 135.000-140.000/Kg.
“Terkait harga, kami pernah berdiskusi dengan Pak Asnawi (Ketua Dewan Pimpinan Pusat Asosiasi Pedagang Daging Indonesia/APDI), mohon bisa Rp 135.000/Kg,” kata Syailendra dalam webinar HIPMI, Senin (29/3/2021).
Dalam diskusi yang bertajuk ‘Mahalnya Harga Sapi dan Kerbau, Apa Solusinya?’ tersebut, sempat muncul prediksi harga daging sapi bisa tembus Rp 180.000/Kg menjelang Lebaran. Namun, Syailendra menepisnya.
“Kalau Rp 180.000/Kg tidaklah, masa iya sampai segitu. Kita ingin harga di Rp 135.000-140.000/Kg,” tegas dia.
Syailendra menuturkan, pemerintah sudah memastikan pasokan daging sapi ke wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya akan segera datang. Dengan demikian, tak perlu ada kekhawatiran kurang stok yang menyebabkan harga melambung tinggi.
“Minimal dari 2 provinsi yang saya keliling betulan, itu sapi luar biasa banyaknya, jadi nggak perlu takut. Cuma persoalan mobilisasi saja. Makanya saya mengajak Pak Harry (Dirut Berdikari), dan Pak Dirjen PKH (Kementan) juga mengajak Pak Harry terus sebagai off taker. Kalau ada apa-apa, karena jujur saja yang kita amankan untuk rakyat Jabodetabek, Bandung Raya,” papar dia.
Selain itu, ia mengatakan Perum Bulog akan merealisasi impor 14.000 ton daging kerbau dari India pada bulan Mei 2021. Dirinya berharap, impor tersebut bisa masuk sebelum Lebaran yang jatuh pada pertengahan bulan Mei, sehingga kenaikan harga daging sapi bisa dikendalikan.
“Kemudian Bulog, hasil koordinasi kami dari 80.000 ton penugasan, informasinya akan masuk 2.722 ton di Maret, April 20.000 ton, dan Mei 14.000 ton. Tapi Mei ini kita berharap akan masuk sebelum hari raya, karena kalau lewat ya sudah lewat momennya. Ini sangat-sangat membantu untuk menyeimbangkan harga pasar,” tutup Syailendra.
Baca juga : Tegaskan Serap Gabah Petani, Buwas: Stok Beras Bulog Tembus 1 Juta Ton
(vdl/dna)