Pangan Bisa!
  • Beranda
  • Hasil Produksi
  • Tani Unggulan
  • Tokoh Inspiratif
  • Jaga Negeri
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Hasil Produksi
  • Tani Unggulan
  • Tokoh Inspiratif
  • Jaga Negeri
No Result
View All Result
Pangan Bisa!
No Result
View All Result
Home Info Petani

Membangun Ketahanan Pangan

doddodydod by doddodydod
12 Januari 2021
in Info Petani, Pangan
0 0
0
Jokowi Minta Proyek Lumbung Pangan di Sumut dan Kalteng Rampung Tahun Ini
0
SHARES
2
VIEWS

Seperti ayam mati di lumbung padi! Mungkin itu gambaran masyarakat Indonesia di masa depan jika pemerintah dan seluruh stakeholders bangsa ini tidak segera membuat langkah-langkah terobosan membangun ketahanan pangan nasional. Hampir semua jenis tanaman pangan bisa tumbuh subur di Indonesia. Namun, keunggulan komparatif itu tidak bisa dimanfaatkan secara optimal akibat tidak adanya strategi  yang jitu dari pemerintah. Dalam dua dekade terakhir,  bangsa ini terus dibelit persoalan krusial di bidang  pangan. 

Pada 2019, Indeks Ketahanan Pangan Global (Global Food Security Index/GFSI) Indonesia masih berada di peringkat ke-62 dunia. Sektor pertanian Indonesia  masih tersandera  berbagai  hal, dari mulai  kepemilikan lahan   yang  tidak mencapai skala keekonomian, tidak adanya perlindungan  lahan  produktif,  minimnya penggunaan teknologi, hingga tidak terintegrasinya  sektor  hulu, antara,  dan hilir. Kondisi itu  diperparah oleh  minimnya insentif   dan kebijakan perdagangan yang kurang ramah petani. Alih-alih mampu berswasembada pangan, Indonesia malah  keteteran memenuhi kebutuhan pangan dari produksi dalam negeri.

Pada Januari-November 2020 saja, impor bahan pangan utama mencapai US$ 7,5 miliar, meliputi beras, gandum, jagung, kedelai, gula tebu, bawang putih, dan bawang bombai. Setiap tahun, Indonesia mengalami defisit pangan senilai miliaran dolar AS. Bisa dipahami jika devisa kita banyak terkuras. Masuk akal pula jika nilai tukar rupiah sulit menguat terhadap mata uang lain, khususnya dolar AS. Juga dapat dimengerti bila perekonomian Indonesia terus digerogoti inflasi barang impor (imported inflation). Karena tak bisa memenuhi kebutuhan pangan dari produksi dalam negeri, Indonesia kerap mengalami gejolak harga dan kelangkaan pangan.

Hampir setiap menjelang Lebaran, harga bahan pangan di dalam negeri melambung. Tak jarang pula terjadi kelangkaan. Padahal, gejolak harga pangan sungguh berisiko. Harga pangan berkontribusi sekitar 50% terhadap laju inflasi dan 75% terhadap garis kemiskinan. Gagal menstabilkan harga pangan berarti gagal mengendalikan inflasi. Gagal mengendalikan inflasi berarti gagal menjaga daya beli masyarakat. Bila daya beli masyarakat terpuruk, penduduk hampir miskin akan jatuh miskin.

Penduduk yang sudah miskin bakal semakin miskin. Ketika rakyat lapar, huru-hara mudah meletup. Dampak gejolak harga dan kelangkaan bahan pangan selama pandemi Covid-19 jelas lebih berbahaya dibanding masa-masa normal. Itu sebabnya, pemerintah memberikan perhatian yang serius terhadap stok, pasokan, dan distribusi bahan pangan selama pandemi. Kita bersyukur Presiden Jokowi masih gigih memperjuangan terciptanya kedaulatan pangan nasional yang menjadi salah satu program unggulannya.

Terobosan yang ditempuh Jokowi di antaranya membangun food estate atau lumbung pangan terpadu di Kalimantan Tengah dan Sumatera Utara. Presiden menargetkan proyek yang mulai dibangun pada 2020 itu terealisasi tahun ini. Food estate berlokasi di Kabupaten Kapuas dan Pulau Pisau, Kalimantan Tengah, seluas 164,6 ribu ha. Pada tahap awal, proyek yang dikembangkan di bekas lahan gambut ini fokus pada tanaman padi. Selanjutnya food estate dibangun di Kabupaten Humbang Hasundutan, Sumatera Utara, yang dikhususkan untuk komoditas hortikultura pada lahan seluas 30 ribu ha.

Proyek food estate yang dibangun di Kalimantan Tengah dan Sumatera Utara ditargetkan menjadi proyek percontohan (pilot project) bagi daerah-daerah lainnya. Food estate dibangun secara terintegrasi dari hulu, antara, sampai hilir, menggunakan teknologi modern dengan memanfaatkan kecanggihan digital. Produk pangan yang dihasilkan dari food estate tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri, tetapi juga untuk diekspor. Proyek ini pun diarahkan untuk menghasilkan nilai tambah tinggi bagi para petani melalui penguatan koperasi serta pelibatan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

Keputusan pemerintah membangun food estate sungguh tepat, baik dalam jangka pendek, menengah, maupun jangka panjang. Dalam jangka pendek-menengah, sektor pertanian semakin sentral. Itu karena mobilitas masyarakat dibatasi guna mencegah penyebaran virus corona. Selain itu, distribusi barang di hampir semua negara terganggu akibat pandemi. Karena alasan itu pula, Food and Agriculture Organization (FAO) wanti-wanti memperingatkan potensi krisis pangan di seluruh dunia selama pandemi.

Apalagi semua tak pernah tahu kapan pandemi akan berakhir. Dengan asumsi program vaksinasi yang berlangsung sampai tahun depan berhasil menangkal Covid, pembatasan mobilitas masyarakat bakal berlangsung sampai 2020. Artinya, risiko krisis pangan mesti diwaspadai sampai tahun depan. Tapi Indonesia tidak boleh hanya waspada selama pandemi. Ancaman krisis pangan akan selalu menghantui negeri ini jika pemerintah dan masyarakatnya terus bergantung pada pangan impor.

Dalam konteks ini, pemerintah harus menjamin food estate di Kalimantan Tengah dan Sumatera Utara dapat direalisasikan, nyata, dan terbukti mampu menjadi solusi untuk menghindarkan bangsa ini dari ancaman krisis pangan. Paling penting, janji bahwa food estate bakal menjadi pilot project bagi daerah-daerah lainnya harus terus dikawal dan ditagih. Jika banyak daerah membangun proyek food estate, Indonesia bisa segera keluar dari ancaman krisis pangan, bahkan mampu berswasembada, mengekspor, dan menjadi pemasok utama pangan dunia. Bukan hanya selama pandemi, tapi untuk selama-lamanya.

Previous Post

Harga Bahan Pangan di Pasar Tradisional Manado Masih Stabil

Next Post

Mendag Mulai Atur Pasokan Pangan Buat Puasa dan Idul Fitri 2021

doddodydod

doddodydod

Next Post
Mendag Mulai Atur Pasokan Pangan Buat Puasa dan Idul Fitri  2021

Mendag Mulai Atur Pasokan Pangan Buat Puasa dan Idul Fitri 2021

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Login
Notify of
guest

guest

0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
  • Trending
  • Comments
  • Latest
#usutkasusvina

#usutkasusvina Meski Dilanda Kontroversi, Film Vina: Sebelum 7 Hari Sukses Bikin Penonton Nangis Sesengukkan

16 Mei 2024
BLT PKL Rp1,2 Juta Dicairkan oleh TNI-Polri, Ini Alasannya

BLT PKL Rp1,2 Juta Dicairkan oleh TNI-Polri, Ini Alasannya

10 September 2021
masyarakat Badui dalam masalah pangan

Apa yang kita bisa pelajari dari masyarakat Badui terkait pangan ?

13 Oktober 2021
harga beras alami kenaikan

Fluktuasi Harga Pangan Nasional per 8 Agustus 2024: Beras, Bawang, hingga Ikan Mengalami Kenaikan

8 Agustus 2024
ciri beras oplosan

Mentan Bongkar Dugaan Beras Oplosan, Ratusan Merek Diduga Langgar Mutu dan Standar Konsumen

0
Mengawal Ketersediaan Pangan Nasional

Mengawal Ketersediaan Pangan Nasional

0
Perkuat Ketahanan Pangan, Mentan Dorong Pola Integrated Farming

Perkuat Ketahanan Pangan, Mentan Dorong Pola Integrated Farming

0
Ada Lumbung Pangan di Kalteng & Sumut, Impor Pangan Bisa Turun 10%

Ada Lumbung Pangan di Kalteng & Sumut, Impor Pangan Bisa Turun 10%

0
ciri beras oplosan

Mentan Bongkar Dugaan Beras Oplosan, Ratusan Merek Diduga Langgar Mutu dan Standar Konsumen

15 Juli 2025
Program Makan Bergizi Gratis

MBG Capai 7 Juta Penerima, Badan Gizi Nasional Percepat Ekspansi Layanan Gizi

7 Juli 2025
Menkeu Sri Mulyani

Sri Mulyani Proyeksikan Anggaran Makan Bergizi Gratis Capai Rp 240 Triliun Tahun 2026

2 Juli 2025
Kepala BGN Hindayana

BGN Tegaskan MBG Fokus pada Makanan Siap Santap, Bukan Bahan Mentah

26 Juni 2025

Berita Pilihan

Kepala BGN Hindayana

BGN Tegaskan MBG Fokus pada Makanan Siap Santap, Bukan Bahan Mentah

26 Juni 2025
Prabowo Subianto tinjau program MBG

Ada Menu MBG Berbahan Mentah di Tangerang, Apa Kata BGN?

19 Juni 2025
beras SPHP

80 Ribu Kopdes Merah Putih Disiapkan untuk Distribusi Beras SPHP 2025

17 Juni 2025
beras SPHP

Pemerintah Gelontorkan 250 Ribu Ton Beras Murah untuk Stabilkan Harga

9 Juni 2025
© Copyright Komandanpangan Team All Rights Reserved
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Hasil Produksi
  • Tani Unggulan
  • Tokoh Inspiratif
  • Jaga Negeri

© 2025 JNews - Premium WordPress news & magazine theme by Jegtheme.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
wpDiscuz