Jakarta – Rencana program makan siang gratis milik Prabowo Subianto – Gibran Rakabuming Raka akhirnya telah didiskusikan secara resmi oleh pemerintah dalam rapat kabinet, Senin (26/02) di Istana Negara, Jakarta.
Dalam hasil rapat yang sudah dijalankan pemerintah dan dipimpin Presiden Jokowi, dipastikan bahwa nantinya program makan siang gratis Prabowo-Gibran dipastikan akan dilaksanakan pada 2025 mendatang.
Informasi soal pembahasan program makan siang gratis Prabowo-Gibran pertama kali terungkap dalam pernyataan Menteri Investasi Bahlil Lahadalia di hadapan para pers.
“Tadi membahas program-program Pak Prabowo termasuk di dalamnya makan siang tahap awal,” paparnya dikutip Selasa (27/02).
Lantas, berapa anggaran yang akan dikeluarkan pemerintah untuk merealisasikan program makan siang gratis dari Calon Presiden terpilih nomor urut 2 ini?
Dikatakan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartanto, pemerintah nantinya akan memberikan anggaran makan siang gratis dikisaran Rp15 ribu per anak. Namun perlu dicatat, jumlah itu belum termasuk dengan anggaran untuk program susu gratis.
Lebih lanjut, Airlangga juga mengatakan bahwa saat ini pemerintah sudah mengantongi data soal jumlah ibu hamil, balita dan anak-anak sekolah mulai dari tingkat SD, SMP hingga SMA. Anggaran untuk makan siang nantinya dapat dihitung lewat data yang sudah dikumpulkan tadi.
“Kita lihat dengan (target) defisit anggaran (APBN) 2,4-2,8 persen itu untuk program quick win presiden terpilih mendatang pos-posnya sudah bisa masuk,” ungkapnya lagi.
Menurut visi misi Prabowo-Gibran, program pemberian makan siang dan susu gratis kepada siswa di seluruh Indonesia bertujuan untuk mencapai lebih dari 82 juta penerima manfaat, Dimana program ini ditarget untuk berjalan 100 persen pada 2029 mendatang.
Namun hingga kini, belum ada keterangan resmi dari Calon Presiden dan Wakil Presiden terpilih itu terkait skema atau anggaran untuk program yang akan mereka jalani tersebut.
Dalam dokumen yang dikeluarkan Dewan Pakar Tim Kampanye Nasional (TKN), tahap awal program makan siang gratis ini, dikatakan Prabowo-Gibran akan menghabisi anggaran sekitar Rp100-120 triliun.
Dikatakan Budiman Sudjatmiko, Wakil Ketua Dewan Pakar TKN, program ini memang membutuhkan dana yang besar untuk bahan pangan yang dipakai, contohnya saja seperti daging ayam, daging sapi, beras, daging ikan, sayur-sayuran hingga susu sapi setiap tahunnya.
Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, pemerintah berencana untuk mengadopsi konsep pertanian kolaboratif yang melibatkan industri pangan nasional serta memanfaatkan potensi desa sebagai basis produksi.
“Diperkirakan sekitar 10 ribu desa dari total 74.961 desa bisa dilibatkan memproduksi padi untuk memenuhi kebutuhan program ini,” kata Budiman.