Jakarta –
Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan ekspor pertanian Indonesia pada Maret 2021 meningkat hingga dua digit, baik secara month to month (mtm) ataupun year on year (yoy). Persentase peningkatan ekspor pertanian ini juga merupakan yang tertinggi dibanding sektor lain, seperti migas 5,28%, sektor industri pengolahan 22,27%, serta sektor pertambangan dan lainnya 13,68%.
Bila dilihat dari peningkatan ekspor secara mtm, peningkatan ekspor pertanian mencapai US$ 0,39 miliar atau meningkat 27,06%. Sementara secara yoy, ekspor pertanian tumbuh sebesar 25,04%. Beberapa produk pertanian yang naik cukup besar secara yoy adalah tanaman obat aromatik dan rempah-rempah, serta sarang burung walet.
“Ada beberapa komoditas ekspor mengalami kenaikan ekspor cukup besar dalam hal ini seperti sarang burung walet, tanaman obat, aromatik dan rempah, tembakau, serta cengkeh,” ujar Kepala BPS Suhariyanto dalam keterangan tertulis, Kamis (15/4/2021).
Berdasarkan strukturnya, ekspor nonmigas memberikan kontribusi yang sangat besar terhadap ekspor Indonesia pada Maret 2021, yaitu sebesar 95,06%.
“Tercatat ekspor nonmigas Maret 2021 mencapai US% 17,45 miliar atau naik 21,21% dibanding Februari 2021. Dibanding ekspor nonmigas Maret 2020 pun naik 30,07%.,” papar Suhariyanto.
Peningkatan terbesar ekspor nonmigas Maret 2021 terhadap Februari 2021 terjadi pada lemak dan minyak hewan/nabati sebesar US$ 1.167,1 juta atau 67,90%. Tercatat nilai ekspor lemak dan minyak hewan/nabati Maret 2021 mencapai US$ 2.886,0.
Secara keseluruhan, kinerja ekspor Indonesia memang menggembirakan. Ekspor Maret tercatat sebesar US$ 18,35 miliar, sedangkan pada bulan sebelumnya ekspor sebesar US$ 15,26 miliar.
“Jadi kalau kita bandingkan angka ini dari bulan ke bulan, pertumbuhannya adalah 20,31%,” kata Suhariyanto.
Sementara itu, Kepala Biro Humas dan informasi Publik Kementerian Pertanian (Kementan) Kuntoro Boga Andri menyatakan Kementan berupaya untuk mendorong akselerasi ekspor pertanian. Diharapkan peningkatan ekspor dapat membantu proses pemulihan ekonomi nasional.
“Seperti yang sudah diungkapkan Pak Menteri Pertanian (Syahrul Yasin Limpo), peningkatan ekspor pertanian memiliki peran penting dalam mengentaskan kemiskinan, terutama kalangan petani. Untuk itu, kami siap untuk menggelar karpet merah untuk eksportir sehingga ekspor pertanian kita bisa terus meningkat,” tuturnya.
Sebagai upaya akselerasi ekspor pertanian, Boga menyebutkan Kementan turut melakukan pendampingan di lapangan dan membuka akses pasar. Kementan pun bekerja sama dengan kementerian/lembaga lain dalam memfasilitasi para eksportir dari hulu hingga hilir.
“Diharapkan dengan upaya yang kita lakukan, komoditas yang dihasilkan bisa layak ekspor dan diterima baik oleh pasar dunia,” tandasnya.
Simak juga video ‘Abrasi Pantai di Indramayu Ancam Rusak Lahan Pertanian’:
(akn/hns)