REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Kementerian Pertanian (Kementan) menyatakan harga pangan strategis pada hari pertama 2021 cukup stabil. Beberapa komoditas yang sebelumnya mengalami lonjakan harga secara perlahan mulai menurun.
Kepala Bidang Harga Pangan, Badan Ketahanan Pangan, Kementan, Inti Pertiwi, mengatakan, komoditas telur ayam yang sempat mengalami lonjakan tinggi menunjukkan kecenderungan turun.
“Harga telur terus melandai mendekati harga normal,” kata Inti kepada Republika.co.id, Jumat (1/1).
Kendati demikian, ia mengatakan, penurunan pada harga telur tetap harus dipantau secara ketat. Sebab, penurunan yang berlebihan bisa berimbas pada kerugian peternak sebagai produsen telur.
Berdasarkan statistik Informasi Pangan Jakarta, harga telur ayam ras pada hari pertama 2021 dalam tren menurun menjadi sebesar Rp 27.105 per kilogram. Adapun harga acuan pemerintah sebesar Rp 24.000 per kg.
Sama halnya dengan telur, daging ayam ras juga mulai mengalami penurunan. Harga di tingkat konsumen sebesar Rp 38.222 per kg atau sedikit di atas acuan pemerintah Rp 35.000 per kg.
Adapun komoditas lainnya yang pada akhir Desember 2020 mengalami lonjakan yakni aneka cabai. Inti mengatakan, harga terpantau mengalami sedikit kenaikan. Tercatat harga cabai merak keriting di pasar eceran wilayah Jakarta naik Rp 583 per kg menjadi Rp 62.157 per kg.
Jenis lain yang mengalami kenaikan yakni cabai merah besar yang meningkat Rp 520 per kg menjadi Rp 65.611 per kg. Sementara cabai rawit merah turun Rp 1.384 per kg menjadi Rp 68.615 per kg.
Inti mengatakan, adanya kenaikan harga cabai salah satunya dipicu oleh penurunan produksi yang masuk ke Jakarta. “Karena hari ini libur, jadi pasokan yang masuk turun,” ujarnya.
Adapun untuk komoditas lainnya seperti bawang merah, bawang putih, gula, minyak goreng, hingga daging sapi masih stabil. “Harga stabil dan tidak ada kenaikan.