Komandanpangan.com – Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana, baru saja memberikan kabar menarik soal perkembangan program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Dalam rapat bersama Komisi IX DPR RI, Rabu (21/5/2025), ia menegaskan bahwa program ini tidak hanya bertujuan meningkatkan gizi masyarakat, tapi juga memanfaatkan potensi lokal.
Salah satu langkahnya adalah dengan mulai menggunakan food tray lokal sebagai pengganti produk impor dari China.
“Kita ingin agar produk lokal meningkat karena program MBG kita desain untuk menciptakan potensi sumber daya lokal, kearifan lokal, termasuk juga kesukaan masakan lokal,” ujar Dadan penuh semangat.
Langkah ini dianggap penting agar program MBG bisa memberikan manfaat lebih luas, tidak hanya kepada anak-anak penerima makanan bergizi, tapi juga masyarakat lokal yang terlibat dalam proses produksinya.
Food Tray Lokal Jadi Fokus Utama
Sebelumnya, food tray yang digunakan dalam program MBG sempat diimpor dari luar negeri, tepatnya China. Namun, Dadan menjelaskan bahwa Badan Gizi Nasional kini diminta oleh Dewan Ekonomi Nasional (DEN) untuk mulai mengkaji kebutuhan barang yang bisa dipasok dari dalam negeri.
“Saya sebenarnya sudah diminta oleh Dewan Ekonomi Nasional untuk mengkaji berapa kebutuhan barang-barang yang ada, berapa potensi lokal yang bisa memasok,” kata Dadan.
Dadan optimistis bahwa langkah ini akan memberikan dampak positif tidak hanya bagi kesehatan anak-anak yang menjadi sasaran utama program MBG, tapi juga bagi sektor lain seperti industri dan pertanian lokal.
“Sehingga tidak hanya anak-anak terpenuhi gizinya, tidak hanya masyarakat pertanian diuntungkan, tapi industri pun diuntungkan di dalam memasok seluruh barang untuk program MBG,” tegasnya.
Program MBG ternyata tidak hanya fokus pada penyediaan makanan sehat untuk anak-anak. Dadan menekankan bahwa inisiatif ini juga dirancang untuk mendukung potensi lokal secara menyeluruh. Mulai dari bahan baku makanan hingga alat pendukung seperti food tray, semuanya akan mengutamakan produk-produk lokal.
“Termasuk di dalam produksi seluruh barang yang akan mendukung program MBG,” tambah Dadan.
Langkah ini tentu membawa angin segar bagi industri lokal. Dengan penggunaan food tray buatan dalam negeri, Dadan berharap sektor ekonomi masyarakat bisa ikut terdorong. Apalagi, MBG dirancang sebagai program berkelanjutan yang tidak hanya memikirkan kebutuhan hari ini, tapi juga dampaknya di masa depan.
Dengan menggandeng potensi lokal, MBG memberikan peluang bagi banyak pihak untuk terlibat. Mulai dari petani, pelaku UMKM, hingga industri manufaktur kecil dan menengah, semuanya punya kesempatan untuk berkontribusi.
Dadan juga berharap langkah ini bisa menjadi contoh untuk program-program serupa di masa depan. “Insya Allah ini akan menjadi catatan kami tersendiri,” tutupnya optimistis.
Tidak hanya berfokus pada penyediaan makanan bergizi, MBG juga menjadi salah satu program yang berpotensi menggerakkan roda ekonomi nasional. Dengan penggunaan food tray lokal, program ini menunjukkan bahwa kepedulian terhadap gizi anak-anak bisa berjalan seiring dengan dukungan terhadap produk dalam negeri.