Pangan Bisa!
  • Beranda
  • Hasil Produksi
  • Tani Unggulan
  • Tokoh Inspiratif
  • Jaga Negeri
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Hasil Produksi
  • Tani Unggulan
  • Tokoh Inspiratif
  • Jaga Negeri
No Result
View All Result
Pangan Bisa!
No Result
View All Result
Home Tokoh Inspiratif

Dr. Ali Mochtar Ngabalin: Media Sebagai Alat Pemersatu dalam Moderasi Beragama

Geralda Talitha by Geralda Talitha
5 Desember 2024
in Tokoh Inspiratif
0 0
0
Dr. Ali Mochtar Ngabalin

Dr. Ali Mochtar Ngabalin

0
SHARES
17
VIEWS

Komandanpangan.com – Dalam era digital yang semakin berkembang, media memainkan peran penting dalam membentuk opini publik. Di tengah kompleksitas masyarakat modern, moderasi beragama menjadi topik yang semakin relevan untuk menjaga harmoni sosial. Namun, tantangan terbesar adalah bagaimana membangun narasi positif tentang moderasi beragama, mengingat banyaknya arus informasi yang sering kali memecah belah.

Pentingnya Moderasi Beragama

Moderasi beragama adalah pendekatan yang menekankan keseimbangan, toleransi, dan penghormatan terhadap perbedaan dalam praktik keagamaan. Hal ini sangat penting di negara seperti Indonesia yang dikenal dengan keberagaman agama dan budaya. Ketika moderasi beragama dipraktikkan secara luas, masyarakat dapat hidup berdampingan dengan damai meskipun memiliki keyakinan yang berbeda.

Sebaliknya, ekstremisme dan intoleransi dapat memicu konflik, baik di tingkat individu maupun komunitas. Oleh karena itu, peran media menjadi sangat strategis dalam membentuk kesadaran masyarakat tentang pentingnya moderasi beragama.

Peran Media dalam Membangun Narasi Positif

Media, baik tradisional maupun digital, adalah alat yang sangat kuat untuk membentuk persepsi masyarakat. Berikut adalah beberapa cara bagaimana media dapat digunakan untuk mendukung moderasi beragama:

  1. Mengedukasi Masyarakat tentang Moderasi Beragama Media dapat menyediakan konten edukatif yang menjelaskan konsep moderasi beragama secara sederhana dan mudah dipahami. Artikel, video, podcast, dan infografis yang menarik dapat membantu masyarakat memahami pentingnya sikap moderat dalam kehidupan beragama.
  2. Mempromosikan Teladan Positif Menampilkan sosok pemimpin agama atau masyarakat yang mempraktikkan moderasi beragama dapat memberikan inspirasi. Teladan nyata lebih mudah diterima oleh masyarakat dan dapat mendorong perubahan sikap.
  3. Menangkal Narasi Negatif Media harus mampu menghadirkan narasi positif untuk menangkal informasi yang berpotensi memecah belah, seperti hoaks atau ujaran kebencian yang sering kali menyasar isu agama.
  4. Membangun Dialog Antarumat Beragama Program diskusi, webinar, atau forum daring yang melibatkan berbagai pemuka agama dapat menciptakan ruang dialog yang konstruktif. Media dapat menjadi fasilitator dalam membangun komunikasi antarumat beragama.
  5. Kampanye Melalui Media Sosial Media sosial memiliki jangkauan yang luas dan kecepatan distribusi yang tinggi. Menggunakan media sosial untuk kampanye moderasi beragama, melalui hashtag, tantangan kreatif, atau konten viral, dapat menjangkau audiens yang lebih besar, terutama generasi muda.

Perspektif Dr. Ali Mochtar Ngabalin

Dr. Ali Mochtar Ngabalin, seorang cendekiawan Muslim dan tokoh masyarakat, sering menyuarakan pentingnya moderasi beragama. Menurutnya, moderasi beragama adalah kunci untuk menjaga keutuhan bangsa di tengah tantangan globalisasi dan era digital.

“Moderasi beragama bukan hanya tentang agama itu sendiri, tetapi juga tentang bagaimana kita membangun hubungan yang harmonis dalam masyarakat yang majemuk. Media harus menjadi alat untuk memperkuat persatuan, bukan memperbesar perpecahan,” ungkap Dr. Ngabalin dalam salah satu wawancara.

Beliau juga menekankan bahwa media harus digunakan secara bijak untuk menyebarkan pesan-pesan yang mendukung moderasi. “Kita tidak bisa menutup mata terhadap dampak negatif media jika digunakan untuk menyebarkan kebencian. Oleh karena itu, pendekatan kolaboratif antara pemerintah, masyarakat, dan pelaku media sangat diperlukan,” tambahnya.

Dr. Ngabalin juga memberikan contoh konkret bagaimana media dapat memengaruhi persepsi masyarakat. Misalnya, ketika terjadi peristiwa intoleransi, liputan media yang objektif dan konstruktif dapat membantu meredakan situasi, dibandingkan dengan pemberitaan yang sensasional.

Strategi Praktis untuk Membangun Narasi Positif

Berikut adalah beberapa langkah strategis untuk menggunakan media secara efektif dalam mendukung moderasi beragama:

  1. Kolaborasi dengan Influencer Menggandeng tokoh agama, selebritas, atau influencer yang memiliki pengaruh besar di media sosial untuk menyampaikan pesan moderasi.
  2. Pelatihan Literasi Media Masyarakat perlu dibekali dengan keterampilan literasi media agar dapat memilah informasi yang valid dan menghindari penyebaran berita bohong.
  3. Produksi Konten Kreatif Konten yang menarik, seperti video pendek, meme, atau animasi, dapat lebih mudah menarik perhatian masyarakat, khususnya generasi muda.
  4. Monitoring dan Penegakan Hukum Pemerintah dan lembaga terkait perlu memonitor konten-konten yang menyebarkan intoleransi atau kebencian, serta mengambil tindakan tegas terhadap pelanggaran tersebut.
  5. Mendorong Partisipasi Komunitas Lokal Media lokal dapat berperan besar dalam menyuarakan moderasi beragama di tingkat komunitas, karena mereka lebih dekat dengan masyarakat.

Tantangan yang Harus Diatasi

Meskipun media memiliki potensi besar, ada beberapa tantangan yang harus diatasi:

  • Hoaks dan Disinformasi: Informasi palsu yang menyebar dengan cepat di media sosial dapat merusak upaya membangun narasi positif.
  • Polarisasi Media: Beberapa media cenderung berpihak pada kelompok tertentu, yang dapat mempengaruhi objektivitas pemberitaan.
  • Kurangnya Literasi Digital: Banyak masyarakat yang belum memiliki kemampuan untuk menganalisis dan memverifikasi informasi secara kritis.

Menggunakan media untuk membangun narasi positif tentang moderasi beragama adalah upaya strategis yang memerlukan kolaborasi berbagai pihak. Dengan pendekatan yang tepat, media dapat menjadi sarana efektif untuk menciptakan kesadaran, menyebarkan pesan toleransi, dan memperkuat persatuan di tengah keberagaman.

Sebagaimana yang diungkapkan Dr. Ali Mochtar Ngabalin, media harus menjadi alat pemersatu, bukan pemecah belah. Oleh karena itu, semua elemen masyarakat, mulai dari pemerintah, pelaku media, hingga individu, memiliki tanggung jawab untuk memastikan bahwa moderasi beragama menjadi arus utama dalam kehidupan bermasyarakat di Indonesia.

Penulis: Geralda Talitha R. 

Baca Juga: Indonesia Menuju Swasembada Beras Jadi Optimisme Prabowo 2025 Mendatang

Tags: media sosialmoderasi beragama
Previous Post

Indonesia Menuju Swasembada Beras Jadi Optimisme Prabowo 2025 Mendatang

Next Post

Stabilitas Harga Pangan Jelang Natal dan Tahun Baru, Pasokan di Jakarta Terjamin Aman

Geralda Talitha

Geralda Talitha

Next Post
update harga pangan, Selasa (17/9)

Stabilitas Harga Pangan Jelang Natal dan Tahun Baru, Pasokan di Jakarta Terjamin Aman

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Login
Notify of
guest

guest

0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
  • Trending
  • Comments
  • Latest
#usutkasusvina

#usutkasusvina Meski Dilanda Kontroversi, Film Vina: Sebelum 7 Hari Sukses Bikin Penonton Nangis Sesengukkan

16 Mei 2024
BLT PKL Rp1,2 Juta Dicairkan oleh TNI-Polri, Ini Alasannya

BLT PKL Rp1,2 Juta Dicairkan oleh TNI-Polri, Ini Alasannya

10 September 2021
masyarakat Badui dalam masalah pangan

Apa yang kita bisa pelajari dari masyarakat Badui terkait pangan ?

13 Oktober 2021
harga beras turun

Fluktuasi Harga Pangan Nasional per 8 Agustus 2024: Beras, Bawang, hingga Ikan Mengalami Kenaikan

8 Agustus 2024
Mentan Amran Sulaiman

Mentan Amran Sulaiman Klarifikasi Isu Beras Oplosan, Ungkap Pelanggaran Mutu dan Harga

0
Mengawal Ketersediaan Pangan Nasional

Mengawal Ketersediaan Pangan Nasional

0
Perkuat Ketahanan Pangan, Mentan Dorong Pola Integrated Farming

Perkuat Ketahanan Pangan, Mentan Dorong Pola Integrated Farming

0
Ada Lumbung Pangan di Kalteng & Sumut, Impor Pangan Bisa Turun 10%

Ada Lumbung Pangan di Kalteng & Sumut, Impor Pangan Bisa Turun 10%

0
Mentan Amran Sulaiman

Mentan Amran Sulaiman Klarifikasi Isu Beras Oplosan, Ungkap Pelanggaran Mutu dan Harga

23 September 2025
nampan MBG diduga mengandung minyak babi

Program MBG Didesak Evaluasi Imbas Kasus Keracunaan Makanan Anak Sekolah

22 September 2025
Program makan bergizi gratis

Anggaran MBG Naik Jadi Rp268 Triliun, BGN Tekankan Efisiensi dan Transparansi

16 September 2025
MBG untuk guru

Prabowo Setujui Program MBG untuk Guru dan Relawan Posyandu Mulai 2026

15 September 2025

Berita Pilihan

MBG untuk guru

Prabowo Setujui Program MBG untuk Guru dan Relawan Posyandu Mulai 2026

15 September 2025
beras SPHP

Bulog Catat Penyaluran Beras SPHP Hampir 400 Ribu Ton di Indonesia

15 September 2025
harga beras turun

Bulog Pastikan Harga Beras Turun Meluas, Distribusi dan Pasokan Terus Diperkuat

9 September 2025
Pramono Anung

Pramono Anung Jamin Pangan Jakarta Aman di Tengah Panasnya Demo Jakarta

2 September 2025
© Copyright Komandanpangan Team All Rights Reserved
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Hasil Produksi
  • Tani Unggulan
  • Tokoh Inspiratif
  • Jaga Negeri

© 2025 JNews - Premium WordPress news & magazine theme by Jegtheme.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
wpDiscuz