Komandanpangan.com – Pemerintah China menyatakan dukungan penuh terhadap pendanaan program Makan Bergizi Gratis yang dicanangkan oleh Presiden Prabowo Subianto.
Program ini bertujuan meningkatkan gizi anak-anak Indonesia melalui pemberian makanan bergizi secara gratis di berbagai wilayah. Dukungan dari China merupakan hasil dari kunjungan Prabowo ke China pada 8-10 November 2024, di mana ia bertemu langsung dengan Presiden China Xi Jinping serta beberapa pejabat tinggi lainnya.
Melalui pertemuan bilateral tersebut, disepakati kerja sama program yang dinamai Food Supplementation and School Feeding Programme in Indonesia. Penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) dilakukan dengan disaksikan langsung oleh Prabowo dan Xi Jinping.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menjelaskan bahwa pemerintah China akan menyalurkan dana karena mereka telah menerapkan program serupa di negaranya dan memahami manfaatnya bagi masyarakat.
Selama kunjungannya, Prabowo juga mengikuti forum bisnis Indonesia-China yang berlangsung di Hotel Peninsula, Beijing. Forum tersebut mempertemukan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia dengan pengusaha China untuk menjajaki peluang investasi dan kolaborasi di berbagai bidang, termasuk sektor pangan dan gizi.
Program Makan Bergizi Gratis dijadwalkan mulai berjalan pada 2 Januari 2025, dengan target menjangkau 15 hingga 20 juta anak di 82 lokasi yang tersebar di seluruh Indonesia. Menurut Ikeu Tanziha, Staf Ahli Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), anggaran program ini diperkirakan mencapai Rp71 triliun.
Namun, dana ini masih terbatas untuk mencakup semua anak Indonesia, sehingga intervensi gizi akan difokuskan pada wilayah-wilayah prioritas.
BGN telah mempersiapkan kerja sama dengan berbagai kementerian, lembaga, serta usaha kecil menengah (UMKM) untuk mendukung suplai makanan bergizi di seluruh titik program. Standar operasional dan panduan gizi pun telah disusun guna memastikan kualitas makanan yang diberikan.
Beberapa wilayah di Indonesia akan dikelola oleh Komando Distrik Militer (Kodim), dengan 50 titik di Pulau Jawa dan 32 titik di luar Jawa. Lokasi-lokasi ini diharapkan dapat berkembang di masa mendatang untuk menjangkau lebih banyak anak.
Kolaborasi ini tidak hanya memperkuat hubungan bilateral Indonesia-China tetapi juga membawa dampak positif bagi kesehatan dan masa depan anak-anak Indonesia, terutama di bidang pemenuhan gizi.
Baca Juga: Kementan dan Kemendes Bangun Kawasan Pangan Lestari untuk Dukung Program Makan Bergizi Gratis