Kementerian Pertanian (Kementan) sebagai garda terdepan pengambil keputusan terkait hal-hal yang langsung berdampak dengan urusan 273 juta perut penduduk Indonesia, terus memantau pasokan 12 bahan pangan pokok, termasuk bawang merah dan cabai. Hal ini karena kekhawatiran harga komoditas akan naik jelang Idul Fitri.
Melalui Direktorat Jenderal Hortikultura, Kementan terlibat langsung dalam memastikan ketersediaan bawang merah, cabai, dan kentang di lokasi Food Estate Kabupaten Garut, Sabtu (9/4/2022). Direktur Jenderal Hortikultura Prihasto Setyanto menegaskan pihaknya terus meningkatkan produksi komoditas hortikultura terutama melalui program food estate yang diarahkan Presiden Joko Widodo melalui Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL).
“Sesuai arahan Bapak Mentan, kami telah melakukan upaya peningkatan produksi pangan melalui program food estate. Konsep bisnis juga sudah berjalan dan semua hasil produksi sudah diterima dengan dukungan KUR dari perbankan. Jadi, ini menjadi satu sistem yang saling berkaitan,” ujarnya saat panen perdana kentang industri di Desa Karamat Jaya, Kecamatan Cisurupan.
Lokasi food estate seluas 50 hektare kentang industri tersebut telah dipersiapkan untuk menyuplai kebutuhan kentang industri dengan harga pembelian senilai Rp 7.650 per kilogram.
“Alhamdulillah panennya sangat bagus dengan hasil mencapai 20 ton per hektare. Ke depannya, kami berharap dapat terus meningkatkan produksi untuk mengurangi ketergantungan impor kentang industri,” kata Garut Beny Yoga Gunasantika, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Garut yang juga hadir bersamanya.
Pada 2021, luas panen menjadi 6.889 hektar dan output 160.945 ton. Dukungan dari industri benih kentang yang ada di Kabupaten Garut diharapkan dapat mendorong peningkatan produksi kentang khususnya industri kentang.
Selain panen kentang, Dirjen Hortikultura juga meninjau langsung pertanaman cabai di Kebun Eptilu Desa Sukahurip, Kecamatan Cigedug. “Stok cabai kita aman sampai hari raya Lebaran dan masyarakat tidak perlu khawatir. Kami akan terus memonitor sayuran terutama cabai untuk kebutuhan Idul Fitri dan kebutuhan sehari-hari,” tegas Anton, sapaan akrab Dirjen Hortikultura.
Peninjauan tidak hanya dilakukan untuk kentang dan cabai, Dirjen Hortikultura didampingi Bupati Garut, Rudy Gunawan turun langsung ke lokasi Food Estate komoditas bawang merah di Desa Suka Karya, Kecamatan Samarang.
“Kami sangat berterima kasih dan sangat mendukung program food estate yang telah berjalan di Kabupaten Garut. Food estate ini merupakan hal yang harus selalu dikembangkan sebagai contoh kerjasama yang baik antara petani, dinas teknis di kabupaten, dengan Kementrian Pertanian yang mempunyai kebijakan,” kata Rudy.
“Kerja sama ini juga didukung oleh pengusaha dan peneliti. Ini sangat bagus. Artinya ada korelasi antara dinas teknis yang mendapatkan proyek yang direncanakan, yang kemudian didukung dengan anggaran yang sesuai dan bimbingan dari pusat. Korelasi ini saling menguntungkan,” imbuhnya.
Kabupaten Garut juga menyatakan siap memasok kebutuhan hortikultura ibukota dan kota besar lainnya selama bulan Ramadhan. “Hari ini, saya Bupati Garut melakukan panen bawang merah bersama Bapak Dirjen untuk memasok kebutuhan bawang merah di Hari Raya Idul Fitri. Di Garut kurang lebih (ada lahan) 300 hektar yang tersedia untuk panen,” tambahnya.
Pada akhir kunjungannya, di lokasi pembibitan kentang PT. Agra Intan Makmur Sejahtera (AIMS), Kecamatan Karangtengah, Anton meyakini kesuksesan food estate di Kabupaten Garut dapat dilakukan di lokasi lainnya.
“Food Estate dapat berhasil karena dukungan penuh dari Bapak Bupati dan jajarannya serta para petani yang terlibat menjadi modal utama suksesnya program super prioritas ini. Kami berharap keberhasilan food estate ini dapat dikembangkan juga di sentra hortikultura lainnya,” jelas Anton.
Kementerian Pertanian (Kementan) sebagai garda terdepan pengambil keputusan terkait hal-hal yang langsung berdampak dengan urusan 273 juta perut penduduk Indonesia, terus memantau pasokan 12 bahan pangan pokok, termasuk bawang merah dan cabai. Hal ini karena kekhawatiran harga komoditas akan naik jelang Idul Fitri.
Melalui Direktorat Jenderal Hortikultura, Kementan terlibat langsung dalam memastikan ketersediaan bawang merah, cabai, dan kentang di lokasi Food Estate Kabupaten Garut, Sabtu (9/4/2022). Direktur Jenderal Hortikultura Prihasto Setyanto menegaskan pihaknya terus meningkatkan produksi komoditas hortikultura terutama melalui program food estate yang diarahkan Presiden Joko Widodo melalui Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL).
“Sesuai arahan Bapak Mentan, kami telah melakukan upaya peningkatan produksi pangan melalui program food estate. Konsep bisnis juga sudah berjalan dan semua hasil produksi sudah diterima dengan dukungan KUR dari perbankan. Jadi, ini menjadi satu sistem yang saling berkaitan,” ujarnya saat panen perdana kentang industri di Desa Karamat Jaya, Kecamatan Cisurupan.
Lokasi food estate seluas 50 hektare kentang industri tersebut telah dipersiapkan untuk menyuplai kebutuhan kentang industri dengan harga pembelian senilai Rp 7.650 per kilogram.
“Alhamdulillah panennya sangat bagus dengan hasil mencapai 20 ton per hektare. Ke depannya, kami berharap dapat terus meningkatkan produksi untuk mengurangi ketergantungan impor kentang industri,” kata Garut Beny Yoga Gunasantika, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Garut yang juga hadir bersamanya.
Pada 2021, luas panen menjadi 6.889 hektar dan output 160.945 ton. Dukungan dari industri benih kentang yang ada di Kabupaten Garut diharapkan dapat mendorong peningkatan produksi kentang khususnya industri kentang.
Selain panen kentang, Dirjen Hortikultura juga meninjau langsung pertanaman cabai di Kebun Eptilu Desa Sukahurip, Kecamatan Cigedug. “Stok cabai kita aman sampai hari raya Lebaran dan masyarakat tidak perlu khawatir. Kami akan terus memonitor sayuran terutama cabai untuk kebutuhan Idul Fitri dan kebutuhan sehari-hari,” tegas Anton, sapaan akrab Dirjen Hortikultura.
Peninjauan tidak hanya dilakukan untuk kentang dan cabai, Dirjen Hortikultura didampingi Bupati Garut, Rudy Gunawan turun langsung ke lokasi Food Estate komoditas bawang merah di Desa Suka Karya, Kecamatan Samarang.
“Kami sangat berterima kasih dan sangat mendukung program food estate yang telah berjalan di Kabupaten Garut. Food estate ini merupakan hal yang harus selalu dikembangkan sebagai contoh kerjasama yang baik antara petani, dinas teknis di kabupaten, dengan Kementrian Pertanian yang mempunyai kebijakan,” kata Rudy.
“Kerja sama ini juga didukung oleh pengusaha dan peneliti. Ini sangat bagus. Artinya ada korelasi antara dinas teknis yang mendapatkan proyek yang direncanakan, yang kemudian didukung dengan anggaran yang sesuai dan bimbingan dari pusat. Korelasi ini saling menguntungkan,” imbuhnya.
Kabupaten Garut juga menyatakan siap memasok kebutuhan hortikultura ibukota dan kota besar lainnya selama bulan Ramadhan. “Hari ini, saya Bupati Garut melakukan panen bawang merah bersama Bapak Dirjen untuk memasok kebutuhan bawang merah di Hari Raya Idul Fitri. Di Garut kurang lebih (ada lahan) 300 hektar yang tersedia untuk panen,” tambahnya.
Pada akhir kunjungannya, di lokasi pembibitan kentang PT. Agra Intan Makmur Sejahtera (AIMS), Kecamatan Karangtengah, Anton meyakini kesuksesan food estate di Kabupaten Garut dapat dilakukan di lokasi lainnya.
“Food Estate dapat berhasil karena dukungan penuh dari Bapak Bupati dan jajarannya serta para petani yang terlibat menjadi modal utama suksesnya program super prioritas ini. Kami berharap keberhasilan food estate ini dapat dikembangkan juga di sentra hortikultura lainnya,” jelas Anton.