Banda Aceh – Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, menyoroti rendahnya pencapaian vaksinasi di Provinsi Aceh. Tanah Rencong menempati peringkat 33 untuk pencapaian vaksinasi Covid-19 di skala nasional.
Guna mempercepat vaksinasi, seluruh unsur mulai dari TNI, Polri, Pemda, tokoh agama, tokoh masyarakat, dan tokoh adat harus bersinergi dan bersatu padu melaksanakan akselerasi vaksinasi.
Hal itu, disampaikan Listyo ketika bersama Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, memimpin rapat Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Provinsi Aceh, terkait evaluasi penanganan pandemi Covid-19.
“Kami bersama Panglima TNI datang langsung untuk melakukan dialog dengan seluruh Forkompinda, lembaga adat yang ada di Aceh, dan seluruh stakeholders yang ada. Kami berdiskusi untuk mencari jalan terbaik bagaimana bisa meningkatkan akselerasi percepatan vaksinasi di wilayah Aceh,” ujar Sigit, melalui keterangan tertulis, Selasa (2/11/2021).
Dikatakan Listyo, kunci untuk mengakselerasi vaksinasi adalah dengan terwujudnya sinergitas dan soliditas antara TNI, Polri, Pemerintah Daerah, tokoh agama, tokoh adat, dan seluruh elemen masyarakat.
“Lakukan vaksinasi dengan sistem target dan kerjasama antar-daerah yang berdekatan atau aglomerasi. Sehingga mampu meningkatkan capaian vaksinasi dengan cepat. Forkopimda kabupaten/kota harus kompak dalam melaksanakan akselerasi vaksinasi,” ungkapnya.
Listyo menyampaikan, capaian vaksinasi di wilayah Banda Aceh sudah baik sebesar 80%. Namun, wilayah lainnya di Aceh masih tergolong rendah. Sehingga kalau ditarik dalam skala nasional, capaian vaksinasi di Aceh baru 31%. Sedangkan provinsi lain sudah mencapai 50%, bahkan di Jakarta, Bali, DIY, Kepri sudah menyentuh angka 100%.
“Tentunya jarak ini harus dikejar terus. Sehingga apa yang menjadi target pak Presiden di bulan November mencapai 60% dan akhir Desember bisa tercapai 70%,” katanya.
Menurut Listyo, kunci menghadapi pandemi Covid-19 adalah melakukan strategi kombinasi yakni, vaksinasi secara maksimal, menjaga dan selalu menerapkan protokol kesehatan, serta melakukan treatment terhadap masyarakat yang positif sehingga bisa dirawat dengan baik.
“Jadi saya kira ini harus dipertahankan, tentunya dengan akselerasi vaksinasi. Terhadap yang belum vaksin dan masih takut dengan hoaks, tadi sudah disampaikan oleh para tokoh bahwa itu tentunya tidak benar. Sehingga bagaimana membangkitkan antusias masyarakat mau divaksin itu menjadi sangat penting. Ini perlu kerja keras, kerjasama dari seluruh rekan-rekan stakeholders,” tandasnya.
Sumber: BeritaSatu.com