Kronologi, Jakarta — Praktisi sekaligus Akademisi Uiversitas Indonesia (UI), Yuli Setiono mengapresiasi kinerja 100 hari pertama kepemimpinan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo. Salah satunya adalah program Presisi yang mengedepankan pendekatan restorative justice (keadilan restoratif), hingga memberikan kepercayaan dan kepuasan masyarakat semakin tinggi terhadap institusi kepolisian.
Hal yang tak kalah penting, kata Yuli, adalah respons cepat Kapolri atas persoalan mafia tanah yang mendapat perhatian serius dari Presiden Jokowi dan masyarakat luas, yang kemudian segera membentuk Satgas Anti Mafia Tanah dan langsung bekerja cepat mengusut kejahatan terorganisir tersebut.
“Salah satunya mafia tanah yang terjadi di Semarang, Salatiga, Yogjakarta dan Kudus. Kami sangat mengapresiasi Program Presisi Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo yang mengedepankan pendekatan restorative justice (keadilan restoratif), tentu saja program ini akan membuat wajah pelayanan kepolisian semakin professional dimata masyarakat. Langkah jajaran Polri dalam memberantas mafia tanah di seantero negeri terus mendapat apresiasi berbagai kalangan,” kata Yuli kepada wartawan, Minggu (31/5/2021).
Selain itu, diluncurkannya berbagai aplikasi berbasis teknologi informasi, sambung Yuli, menghasilkan layanan kepolisian saat ini lebih mudah diakses masyarakat, cepat, dan terjaminnya transparansi hukum.
“Program presisi yang tengah digalakkan Kapolri sebagai bentuk program yang identik dengan arahan presiden yang didukung dengan teknologi mutakhir Polri untuk memproses setiap perkara hukum, termasuk di dalamnya soal mafia tanah,” tutur Yuli.
Tak hanya itu, kata dia, adanya monitoring pengaduan masyarakat terkait kinerja anggota kepolisian, papar Yuli, tentu semakin meningkatkan kepercayaan masyarakat dan profesionalisme jajaran kepolisian.
Hal yang sama disampaikan akademisi Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta, Danis Tri Saputra Wahidin.
“Langkah Polri itu sangat layak untuk diapresiasi masyarakat karena langkah itu secara nyata dapat mewujudkan keadilan di tengah-tengah masyarakat,” terang Danis saat dihubungi wartawan, Minggu, 30 Mei 2021.
Dosen Ilmu Politik ini mengatakan, masyarakat terutama kalangan akademisi memang harus adil dalam menilai Polri. “Saat Polri melakukan langkah yang baik dan mendukung terciptanya keadilan wajib diapresiasi dan didukung, semoga kedepan tidak ada lagi masyarakat yang menjadi korban mafia tanah,” terangnya.
Ia menilai, jajaran Polri akan serius memberantas aksi-aksi mafia tanah. Terlebih, hal tersebut telah menjadi sorotan khusus Presiden Joko Widodo.
Sebelumnya banyak diberitakan, Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo telah menginstruksikan kepada seluruh jajarannya untuk tidak ragu mengusut tuntas kasus-kasus mafia tanah di seluruh Indonesia.
“Upaya ini sejalan dengan instruksi dari Presiden RI Joko Widodo yang fokus untuk memberantas praktik mafia tanah di Indonesia,” ujar Listyo, dikutip dari Antara.
Karena itu, Listyo menginstruksikan kepada seluruh jajarannya untuk bekerja secara maksimal dalam memproses hukum kasus-kasus mafia tanah.
Dia juga menegaskan kepada jajarannya untuk menindak siapa pun aktor intelektual di balik sindikat mafia tanah.
“Karena masalah mafia tanah menjadi perhatian Bapak Presiden, saya minta untuk jajaran tidak perlu ragu, proses tuntas, siapa pun beking-nya,” tegas Listyo.