Jakarta – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko) Airlangga Hartarto dan Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo melepas ekspor tanaman hias dan benih sayuran di Jungle Fest, Minaqu Home Nature Kota Bogor. Tanaman hias dan benih sayuran senilai Rp 70 miliar ini akan diekspor ke 20 negara seperti Inggris, Jerman, Prancis, Rusia, Belanda hingga Amerika Serikat.
Airlangga pun mengapresiasi kerja keras Kementerian Pertanian yang terus mendorong peningkatan ekspor produk pertanian termasuk tanaman hias. Ia berharap, capaian ini tetap dijaga dan terus ditingkatkan dengan memberikan kemudahan proses ekspor.
“Ekspor pertanian tahun ini berkontribusi 2,15% dengan catatan naik 14% atau secara kumulatif Rp 1,45 miliar,” ujar Airlangga di sela-sela acara Pelepasan Ekspor Florikultura dan Benih Sayuran, Kamis (6/5/2021).
Mentan Syahrul menyampaikan terima kasih dan penghargaan kepada Menko Perekonomian atas dukungan dan perhatian selama ini pada sektor pertanian.
“Ini sungguh luar biasa. Bapak Menko bisa hadir di tengah-tengah kita dalam kondisi hujan dan saat puasa juga. Saya mewakili semua yang hadir merasa bahagia. Kehadiran Bapak memberikan energi, dan energi itu kami butuhkan, kami siap menjadi operatornya,” ucap Syahrul.
Lebih lanjut Syahrul menjabarkan sepanjang tahun 2020, ekspor tanaman hias telah mencapai Rp 53 miliar. Hingga bulan April tahun 2021, volume tanaman hias yang diekspor mencapai 8,5 juta batang.
“Angkanya fantastis, Rp 70 miliar untuk hari ini saja dan ini tidak main-main. Tidak hanya cukup di hari ini saja, para eksportir ini simultan melakukan ekspornya setiap hari. Totalnya lebih dari Rp 2,3 triliun. Efeknya luar biasa bagi perekonomian bangsa ini,” tutur Syahrul.
Sementara itu, Direktur Jenderal Hortikultura Kementan Prihasto Setyanto mengatakan selain tanaman hias, Indonesia juga melakukan ekspor sayur-sayuran.
“Tidak hanya florikultura. Benih jagung manis, kangkung dan kacang panjang juga termasuk deretan benih sayuran kita ekspor. Salah satu eksportir benih melaporkan ke kami bahwa untuk 2021 ini total ekspor direncanakan senilai US$ 1,3 juta. Pada 1 Mei lalu tercatat 10 ton benih kangkung dan 25 ton kacang panjang diekspor ke Malaysia dengan nilai transaksi senilai US$ 44 ribu,” tutur Prihasto.
Lebih lanjut Prihasto menjelaskan pihaknya bersama pelaku usaha akan mengembangkan kampung florikultura di empat provinsi. Pihaknya menargetkan 1.000 petani plasma yang tersebar di Jawa Barat, Sumatera Barat, Sulawesi Selatan dan Sulawesi Utara.
“Pengembangan plasma kampung florikultura tersebut melibatkan petani milenial dengan pembiayaan KUR Florikultura untuk 1.000 debitur senilai Rp 50 miliar,” ungkapnya.
CEO Minaqu Home Nature Ade Wardhana Adinata yang hadir mewakili eksportir tanaman hias mengatakan skeptisme terhadap ekspor tanaman hias harus diakui masih ada. Namun menurutnya, hal tersebut dapat dipatahkan.
“Teman saya dari Korea sudah mengirimkan kontrak kerja sama supaya kita bisa lihat. Nilai sedikit tapi besar, 15 juta tanaman hias yang akan dikirim Minaqu pengalihnya hanya 12 dolar tapi jadi Rp 2,3 triliun,” ujar Ade.
Baca juga : Panen Raya, 14 Bulan Stok Pangan di Bangkalan Aman
(akn/hns)