Indramayu – Kementerian Pertanian (Kementan) memastikan harga gabah di Indramayu sesuai dengan harga pembelian pemerintah (HPP) yaitu Rp 4.200 per kilogram. Kementan menegaskan akan terus mengupayakan agar harga gabah petani tetap stabil.
“Petani tadi mengatakan bahwa harga gabah Rp 4.200 per kilo, sesuai HPP. Memang kemarin sempat turun kata petani,” kata Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo kepada awak media seusai mendampingi Presiden Joko Widodo (Jokowi) meninjau panen raya di Desa Wanasari, Kecamatan Bangodua, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, Rabu (21/4/2021).
Syahrul menegaskan pihaknya siap turun ke lapangan saat harga gabah di bawah HPP. Ia menjamin akan terus berupaya mempertahankan harga gabah tetap stabil.
Selain harga gabah, Syahrul menyinggung soal serapan gabah dan pupuk subsidi. Ia menyarankan agar petani di Indramayu berkelompok. Sebab, kata dia, akan memudahkan pemerintah untuk membantu petani mengembangkan produksinya.
“Kita nanti bisa melakukan intervensi melalui KUR. Misal petani mau beli sendiri traktor dan lainnya, nanti kita bantu melalui subsidi dan KUR,” ujar Syahrul.
Ketua Kelompok Tani Tani Mukti Desa Wanasari, Kaedi (46) mengaku sempat kaget saat harga gabah di bawah HPP, yakni sekitar Rp 3.700 per kilogram. Namun, menurut dia, saat panen raya harga gabah mulai stabil, dalam artian sesuai dengan HPP.
“Tadinya di bawah HPP. Sekarang sudah 4.200, sudah stabil,” ucap Kaedi.
Selain menjaga harga gabah, dia berharap pemerintah bisa menyesuaikan harga pupuk dengan padi. Kaedi menyebutkan saat ini harga pupuk non-subsidi mencapai Rp 600 ribu per kuintal. Sedangkan untuk harga pupuk subsidi Rp 225 ribu per kuintal.
“Untuk pupuk subsidi itu dibatasi, penggunaannya tidak boleh lebih untuk dua hektare. Harga pupuk ini disesuaikan dengan padi,” kata Kaedi.
Baca juga : Jokowi Pastikan Tak Ada Impor Beras Sampai Juni, Petani Happy
(bbn/bbn)