Pangan Bisa!
  • Beranda
  • Hasil Produksi
  • Tani Unggulan
  • Tokoh Inspiratif
  • Jaga Negeri
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Hasil Produksi
  • Tani Unggulan
  • Tokoh Inspiratif
  • Jaga Negeri
No Result
View All Result
Pangan Bisa!
No Result
View All Result
Home Info Petani

Anggota DPR: Sektor Pertanian Kebal Terhadap Krisis Ekonomi Nasional

Admin Komandanpangan by Admin Komandanpangan
18 Februari 2021
in Info Petani, Mitra Tani
0 0
0
Anggota DPR: Sektor Pertanian Kebal Terhadap Krisis Ekonomi Nasional
0
SHARES
4
VIEWS

Jakarta – Pandemi COVID-19 yang masih berlangsung hingga saat ini membawa dampak yang buruk, karena menyasar berbagai sektor kehidupan. Selain berdampak pada sektor kesehatan, sektor ekonomi juga mengalami kontraksi yang cukup besar.

Namun, di tengah hantaman krisis ekonomi, sektor pertanian berhasil menjadi bantalan ekonomi nasional. Daya tahan sektor pertanian dan perbaikan sektor pertanian di tengah pandemi merupakan sebuah realitas bukan fatamorgana.

“Di masa andemi COVID-19 sektor pertanian secara umum dapat dikatakan kebal terhadap krisis ekonomi nasional. Pertumbuhan positif sektor pertanian memberikan sumbangsih yang besar terhadap perekonomian nasional,” ujar Anggota DPR RI Fraksi Nasdem Charles Meikyansyah dalam keterangan tertulis, Rabu (17/2/2021).

Hal ini diungkapkan dalam diskusi online yang diselenggarakan oleh INDEF yang bertajuk ‘Daya Tahan Sektor Pertanian: Realita atau Fatamorgana’.

Charles menyebutkan bahwa sepanjang tahun 2020 di era pandemi yang menghantam perekonomian dunia, termasuk Indonesia membuat PDB Indonesia mengalami kontraksi sebesar -2,07%. Namun sektor pertanian mampu membuktikan sebagai salah satu yang tahan terhadap guncangan pandemi, dengan total pertumbuhan sepanjang tahun 2020 sebesar 1,75%.

Lebih lanjut, Charles menyayangkan meskipun prestasi kinerja sektor pertanian cukup baik namun realokasi dan refocusing anggaran pada sektor pertanian cukup signifikan. Pada tahun 2021 anggaran Kementerian Pertanian mengalami pemotongan sebesar Rp 6,326 triliun dari pagu awal Rp 21,838 triliun menjadi Rp 15,5 triliun.

“Kami heran dengan adanya kebijakan tersebut karena masih ada 273 juta penduduk Indonesia yang harus makan tetapi refocusing anggaran sangat signifikan, ” ujar Charles.

Begitu pula dengan alokasi anggaran untuk pupuk bersubsidi. Tahun ini alokasi anggaran untuk pupuk bersubsidi merupakan yang terendah sejak 2015, padahal kebutuhan anggaran masih sangat besar sehingga ada gap antara kebutuhan dan ketersediaan.

Berdasarkan E-RDKK kebutuhan pupuk sebesar 23,2 juta ton atau senilai dengan 67,182 triliun rupiah sementara pagu anggaran pupuk bersubsidi hanya 25, 76 triliun rupiah sehingga ada GAP sebesar 41,9 triliun rupiah.

“Ini merupakan perbedaan angka yang sangat besar, kami sangat mendorong agar ada penambahan anggaran untuk pupuk bersubsidi,” jelasnya.

Selain itu, lanjut Charles, sektor pertanian juga mampu menyerap tenaga kerja yang cukup besar pada Agustus 2020 lalu sebesar 38,2 juta jiwa atau setara dengan 29,76% dari total jumlah penduduk. Sehingga sektor pertanian masih menjadi bantalan dan tumpuan dari pertumbuhan ekonomi nasional ke depan.

Hal senada juga diungkapkan Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto bahwa keberhasilan sektor pertanian di tengah pandemi patut untuk disyukuri. Perananan sektor pertanian selalu menjadi penyelamat ketika Indonesia mengalami krisis. Besarnya kontribusi sektor pertanian terhadap ekonomi nasional membuat kontraksi ekonomi yang dialami Indonesia menjadi tidak terlalu dalam.

“Saya kira kita harus memberikan perhatian yang lebih terhadap sektor pertanian di masa depan. Kebijakan ke depan tidak hanya fokus terhadap output atau produksi tetapi juga harus mampu mengangkat kesejahteraan pelakunya yaitu petani Indonesia,” ungkapnya.

Sementara, Rektor Institut Pertanian Bogor (IPB), Arief Satria mengungkapkan pada era pandemi sub sektor tanaman pangan memainkan peranan yang sangat penting. Pangsanya terhadap PDB pertanian meningkat tajam, dari 21,63% pada tahun 2019 menjadi 25,82% pada tahun 2020 (Q2) hal ini menunjukan respon positif Kementan dalam mnjaga ketahanan pangan.

“Fenomena deglobalisasi di berbagai negara seperti Vietnam, Thailand, Canada, Rusia, Brazil dan USA dimana semua menahan produk pertanian untuk diekspor, sehingga ini menjadi kesempatan Indonesia dalam memperkuat komitmen untuk mewujudkan kedaulatan pangan dan kemandirian pangan,” pungkas Arief

(prf/ega)

Tags: Berita
Previous Post

Kementan: Urban Farming Dukung Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Next Post

P2L Tingkatkan Peran Perempuan dalam Ketahanan Pangan Keluarga

Admin Komandanpangan

Admin Komandanpangan

Next Post
P2L Tingkatkan Peran Perempuan dalam Ketahanan Pangan Keluarga

P2L Tingkatkan Peran Perempuan dalam Ketahanan Pangan Keluarga

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Login
Notify of
guest

guest

0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
  • Trending
  • Comments
  • Latest
#usutkasusvina

#usutkasusvina Meski Dilanda Kontroversi, Film Vina: Sebelum 7 Hari Sukses Bikin Penonton Nangis Sesengukkan

16 Mei 2024
BLT PKL Rp1,2 Juta Dicairkan oleh TNI-Polri, Ini Alasannya

BLT PKL Rp1,2 Juta Dicairkan oleh TNI-Polri, Ini Alasannya

10 September 2021
masyarakat Badui dalam masalah pangan

Apa yang kita bisa pelajari dari masyarakat Badui terkait pangan ?

13 Oktober 2021
harga beras turun

Fluktuasi Harga Pangan Nasional per 8 Agustus 2024: Beras, Bawang, hingga Ikan Mengalami Kenaikan

8 Agustus 2024

Prabowo Soroti Cadangan Beras dalam Pidato di Sidang PBB

0
Mengawal Ketersediaan Pangan Nasional

Mengawal Ketersediaan Pangan Nasional

0
Perkuat Ketahanan Pangan, Mentan Dorong Pola Integrated Farming

Perkuat Ketahanan Pangan, Mentan Dorong Pola Integrated Farming

0
Ada Lumbung Pangan di Kalteng & Sumut, Impor Pangan Bisa Turun 10%

Ada Lumbung Pangan di Kalteng & Sumut, Impor Pangan Bisa Turun 10%

0

Prabowo Soroti Cadangan Beras dalam Pidato di Sidang PBB

24 September 2025
Mentan Amran Sulaiman

Mentan Amran Sulaiman Klarifikasi Isu Beras Oplosan, Ungkap Pelanggaran Mutu dan Harga

23 September 2025
nampan MBG diduga mengandung minyak babi

Program MBG Didesak Evaluasi Imbas Kasus Keracunaan Makanan Anak Sekolah

22 September 2025
Program makan bergizi gratis

Anggaran MBG Naik Jadi Rp268 Triliun, BGN Tekankan Efisiensi dan Transparansi

16 September 2025

Berita Pilihan

Program makan bergizi gratis

Anggaran MBG Naik Jadi Rp268 Triliun, BGN Tekankan Efisiensi dan Transparansi

16 September 2025
MBG untuk guru

Prabowo Setujui Program MBG untuk Guru dan Relawan Posyandu Mulai 2026

15 September 2025
beras SPHP

Bulog Catat Penyaluran Beras SPHP Hampir 400 Ribu Ton di Indonesia

15 September 2025
harga beras turun

Bulog Pastikan Harga Beras Turun Meluas, Distribusi dan Pasokan Terus Diperkuat

9 September 2025
© Copyright Komandanpangan Team All Rights Reserved
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Hasil Produksi
  • Tani Unggulan
  • Tokoh Inspiratif
  • Jaga Negeri

© 2025 JNews - Premium WordPress news & magazine theme by Jegtheme.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
wpDiscuz