REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Asosiasi Agribisnis Cabai Indonesia (AACI) menyatakan, harga cabai dari tingkat petani hingga saat ini masih cukup tinggi. Namun, diyakini harga akan turun pada akhir bulan ini dan terus menurun hingga April mendatang.
Ketua AACI, Abdul Hamid, menyampaikan, rata-rata harga cabai merah keriting di tingkat petani sekitar Rp 35 ribu per kg sedangkan cabai rawit merah mencapai Rp 55 ribu – Rp 60 ribu per kg.
“Memang sampai saat ini masih tinggi perbedaan harga antara pasa lokal dengan Jakarta (perkotaan). Tapi saya perkirakan harga akhir bulan ini kembali normal,” kata Abdul kepada Republika.co.id, Selasa (19/1).
Ia mengatakan, harga cabai seharusnya sudah mulai normal saat ini karena produksi sudah siap. Hanya saja, curah hujan tinggi menghambat proses panen sehingga petani melakukan penundaan.
Menurut Abdul, daerah sentra yang paling terdampak cuaca yakni di wilayah Jawa Timur. Stok cabai dari petani alhasil bahkan tidak dapat dipetik karena curah hujan tinggi sehingga mengalami gagal panen.
“Ini yang repot di Jawa Timur mungkin sekitar 60 persen terganggu hujan,” ujarnya.
Seiring dengan akan masuknya musim panen, harga cabai diperkirakan akan terus menurun hingga bulan April 2021. Ia pun mewanti-wanti pemerintah untuk ikut menyiapkan strategi dalam menjaga stabilitas harga cabai petani.
“Saya khawatir bulan tiga dan empat ini harganya terllau murah,” katanya. Lebih jauh, antisipasi kenaikan harga juga perlu disiapkan karena pada akhir tahun diprediksi lonjakan harga akan kembali terjadi.