Komandanpangan.com – Badan Gizi Nasional (BGN) RI menegaskan bahwa program Makan Bergizi Gratis (MBG) sepenuhnya bebas biaya. Penegasan ini muncul sebagai respons atas isu yang sempat viral, menyebut adanya pungutan dalam pelaksanaan program di salah satu sekolah. Kepala Biro Hukum dan Humas BGN RI, Lalu Muhammad Iwan Mahardan, memastikan bahwa tidak ada biaya tambahan yang dibebankan kepada orang tua siswa.
“Program Makan Bergizi yang diinisiasi pemerintah hadir untuk memastikan setiap anak Indonesia mendapatkan akses nutrisi yang mendukung tumbuh kembang mereka. Tidak ada unsur pungutan, apalagi kewajiban membeli wadah makan,” kata Iwan dalam pernyataan resmi di Jakarta, Selasa (24/12/2024).
Prinsip Pemerataan dan Aksesibilitas
Program MBG dirancang dengan prinsip utama pemerataan dan aksesibilitas, sehingga tidak ada siswa yang merasa terbebani. Hal ini juga bertujuan agar semua anak Indonesia dapat merasakan manfaat program tersebut tanpa diskriminasi.
“Kami memahami kekhawatiran masyarakat, dan melalui klarifikasi ini, kami ingin memastikan bahwa program ini hadir untuk meringankan beban orang tua, bukan sebaliknya,” tambahnya.
Program yang menjadi prioritas pemerintahan Presiden Prabowo Subianto ini dianggap sebagai langkah strategis untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) sejak usia dini.
Ajakan Bersama untuk Menjaga Integritas Program
BGN meminta masyarakat untuk turut berperan aktif menjaga kelangsungan dan integritas program ini. Apabila ditemukan oknum yang mencoba memanfaatkan program untuk kepentingan pribadi, masyarakat diminta melaporkan hal tersebut ke pihak berwenang.
“Kita harus bersama-sama menjaga integritas program ini demi anak-anak kita, demi Indonesia yang lebih baik,” ujar Iwan.
BGN juga memastikan pelaksanaan program terus diawasi secara menyeluruh di seluruh wilayah Indonesia. Hal ini untuk memastikan manfaat program benar-benar sampai kepada kelompok sasaran, yaitu ibu hamil, balita, dan anak sekolah, sebagai bagian dari upaya percepatan penurunan stunting.
Dukungan dari Bappenas: Lebih dari Sekadar Pembagian Makanan
Program MBG juga mendapat sorotan positif dari Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas). Deputi Bidang Kemaritiman dan Sumber Daya Alam Kementerian PPN/Bappenas, Vivi Yulaswati, menggarisbawahi pentingnya memandang program ini sebagai bagian dari rantai nilai pangan (food value chain).
“Kita mesti melihat program MBG dari hulu hingga hilir. Jadi, tidak bisa sekadar membagikan makanan ke anak-anak sekolah, tetapi ternyata banyak sekali aspek upstream-nya, termasuk proses pengadaan,” jelas Vivi.
Menurutnya, rantai nilai pangan ini melibatkan banyak pihak, seperti petani, peternak, nelayan, hingga pelaku UMKM. Program ini juga diharapkan mampu meningkatkan kesejahteraan petani, menciptakan lapangan kerja, dan mendukung pelaku usaha kecil.
Manfaat Program yang Luas
Selain dampak positif terhadap sektor pangan, program ini juga diyakini dapat memberikan kontribusi besar pada dunia pendidikan. Peningkatan prestasi, partisipasi, dan kehadiran siswa di sekolah menjadi salah satu target utama. Dengan adanya akses nutrisi yang lebih baik, angka putus sekolah diharapkan dapat berkurang secara signifikan.
Keberhasilan program MBG diharapkan dapat menjadi langkah nyata untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara luas. Dengan berbagai manfaat yang ditawarkan, program ini harus terus dijaga agar sesuai dengan tujuan awal, yakni membangun generasi muda Indonesia yang sehat dan berdaya saing.
Baca Juga: Libur Nataru, Kakorlantas Fokus Pengamanan di Tol dan Pusat Wisata