Jakarta, Untuk menjaga produktivitas, Kementerian Pertanian mengajak para petani untuk mengamati serta mengendalikan organisme pengganggu tanaman (OPT).
Kegiatan pengamatan OPT dilakukan Kementan dengan memanfaatkan program IPDMIP.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan produksi pertanian tidak boleh terganggu.
“Kita harus memastikan pertanian bisa memenuhi kebutuhan pangan masyarakat Indonesia. Oleh karena itu, produksi harus terjaga. Jangan sampai tanaman terganggu OPT yang bisa membuat produktivitas menurun,” katanya.
Melalui IPDMIP, Kementan menggelar Sekolah Lapang untuk para petani yang tergabung dalam Poktan Sumber Makmur 01 Miru, Jumat (21/1/2022).
Kegiatan kali ini memberikan materi mengenai PHT atau Pengamatan OPT, dengan pemateri Khamim, POPT dari Kecamatan Sekaran.
Sebelumnya Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, Dedi Nursyamsi, berharap petani bisa menyerap ilmu sebanyak mungkin dari kegiatan ini.
“Petani harus terus meng-update pengetahuan dan kemampuannya. Kementerian Pertanian pun mendukung hal tersebut dengan memberikan sejumlah program seperti IPDMIP,” katanya.
Dedi menegaskan peningkatan pengetahuan SDM pertanian sangat penting.
“Karena, faktor pengungkit utama dalam peningkatan produktivitas pertanian adalah SDM. SDM-lah yang mengatur pupuk dan menerapkan penggunaan teknologi,” katanya.
Tidak itu saja, Dedi menyebut SDM pertanian yang bisa mendukung pengembangan pertanian. Khususnya para petani milenial.
“Jadi, kalau ingin mengembangkan pertanian, kembangkan dahulu SDM-nya,” ujarnya.