Komandanpangan.com – Harga beras di pasar membuat masyarakat kian resah lantaran kini mulai merangkak naik. Tak hanya untuk kelas medium, kenaikkan harga juga terasa untuk beras jenis premium.
Harga beras yang semakin menanjak naik ini terjadi usai Pemerintah menghentikan sementara program penyaluran bantuan pangan sejak Kamis (08/02).
Lantas, berapa harga rata-rata beras nasional yang diberlakukan di pasaran? Informasi ini pun terungkap usai melihat data resmi yang dikutip dari Panel Harga Badan Pangan Nasional.
Kenaikan harga yang cukup signifikan begitu terlihat untuk beras premium. Dimana kini, harga beras premium secara nasional dipatok dengan harga Rp15.760.
Lain halnya dengan harga beras medium. Dikutip dari YouTube Metro TV, kini harga yang dibandrol di pasaran khususnya di wilayah Jakarta sudah mencapai harga di rentang Rp14 ribu hingga Rp14.500 per kilogram.
Sementara harga beras premium utuk wilayah Jakarta dibandrol dengan harga mulai dari Rp15.700 hingga hampir menyentuh Rp16.000 per kilogram. Kenaikkan harga beras ini juga terjadi lantaran dipengaruhi oleh tingginya faktor permintaan dari masyarakat.
Terjadinya masa El Nino yang menyebabkan masa panen padi akan mundur dan diperkirakan terjadi pada rentan bulan Maret hingga Juni 2024, juga menjadi faktor lainnya yang ikut menyebabkan harga beras premium dan medium melonjak naik di pasaran.
Kelonjakan harga ini begitu terasa, sebab pada tiga pekan lalu harga beras masih berada di kisaran Rp14 ribu untuk beras premium. Sementara beras medium, kala itu masih bisa didapatkan dengan harga dikisaran Rp13 ribu hingga Rp13.500 per kilogramnya.
Harga beras di pasaran saat ini, sebenarnya tak jauh berbeda dengan harga berdasarkan data yang dikeluarkan dalam panel badan pangan nasional.
Dilihat dari Panel Badan Pangan Nasional, beras premium saat ini berada di harga Rp15.760 atau mengalami kenaikkan 0,08 persen dari sebelumnya. Harga ini berbeda dengan harga beras medium yang menurut Panel Badan Pangan Nasional, saat ini berada di harga Rp13.840 atau naik sekitar 0,95 persen dari harga sebelumnya.
Namun harga beras dari kedua jenis ini terbilang cenderung masih tinggi apabila dibandingkan dengan periode awal Februari 2024. Secara terpisah, Kepala Badan Pangan Nasional, Arif Prasetyo Adi mengatakan bahwa Indonesia akan kekurangan stok produksi beras pada periode Januari hingg Februari sebanyak 2,8 juta ton.
Untuk mengantisipasi permasalahan tersebut, rencananya pemerintah di awal tahun 2024 akan kembali melakukan impor beras sebanyak 3 juta ton. Dimana 2 juta ton diantaranya ditargetkan harus dateng pada periode Januari hingga Maret 2024.