Site icon Pangan Bisa!

Menko Pangan Percepat Pembangunan 100 Gudang Bulog untuk Perkuat Ketahanan Pangan Nasional

Komandanpangan.com – Pemerintah menegaskan komitmennya memperkuat ketahanan pangan nasional melalui percepatan pembangunan 100 gudang Bulog di berbagai daerah sentra produksi padi dan jagung. Langkah strategis ini merupakan tindak lanjut dari arahan Presiden Prabowo Subianto untuk memperkuat rantai pasok pangan dan mendukung kesejahteraan petani.

Menteri Koordinator Bidang Pangan (Menko Pangan) Zulkifli Hasan, atau yang akrab disapa Zulhas, menuturkan bahwa pembangunan 100 gudang ini menjadi langkah nyata pemerintah dalam memperbaiki sistem logistik dan penyimpanan hasil panen di tingkat petani. “Hari ini kita akan menyaksikan tindak lanjut arahan Bapak Presiden pada rapat terbatas tanggal 28 September 2025, arahan tersebut tegas menyampaikan peran pemerintah untuk memperkuat rantai pasok,” ujar Zulhas saat menyaksikan penandatanganan Surat Keputusan Bersama (SKB) Percepatan Pembangunan Gudang Bulog di Jakarta, Selasa.

Penandatanganan SKB tersebut dilakukan lintas kementerian sebagai bentuk sinergi dalam memperkuat infrastruktur pascapanen. Dokumen penting itu diberi tajuk Penugasan Percepatan Pelaksanaan Penyediaan Infrastruktur Pascapanen dalam Rangka Ketahanan Pangan Nasional. Hadir dalam acara tersebut antara lain Menteri Pertanian sekaligus Kepala Badan Pangan Nasional Andi Amran Sulaiman, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, Kepala Badan Pengaturan BUMN Dony Oskaria, Sekretaris Jenderal Kementerian Keuangan Heru Pambudi mewakili Menteri Keuangan, serta Direktur Utama Bulog Ahmad Rizal Ramdhani.

Menurut Zulhas, pembangunan 100 gudang Bulog tersebut akan menggunakan anggaran sebesar Rp5 triliun dan dilakukan secara bertahap di seluruh wilayah Indonesia. Program ini diharapkan mempercepat penyerapan hasil panen terutama gabah dan jagung, sekaligus memberikan solusi atas keterbatasan fasilitas penyimpanan yang selama ini menjadi keluhan para petani.

Menko Pangan menjelaskan bahwa sesuai Undang-Undang Badan Pengelola BUMN yang baru, setiap penugasan pembangunan harus disertai dengan SKB antara BP BUMN dan kementerian terkait.

Setelah SKB diterbitkan, tahapan selanjutnya akan dilanjutkan dengan penerbitan Instruksi Presiden (Inpres) atau Peraturan Presiden (Perpres). Proses ini kini tengah berjalan secara paralel agar pembangunan dapat segera dilaksanakan tanpa kendala administratif.

Zulhas menekankan pentingnya percepatan pembangunan gudang Bulog tersebut, mengingat Badan Pusat Statistik (BPS) memproyeksikan produksi padi nasional pada 2025 mencapai 34,77 juta ton, meningkat signifikan dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya 30 juta ton.

“Oleh karena itu melalui perintah Bapak Presiden kita harus segera membangun gudang yang disepakati jumlahnya adalah 100 tempat,” ungkapnya.

Dengan dukungan kebijakan yang kuat, proyek pembangunan 100 gudang Bulog diharapkan mampu memperlancar distribusi pangan, meningkatkan daya serap hasil pertanian, serta mendorong kesejahteraan petani.

“Karena nanti tahun depan akan lebih banyak lagi produksi kita, belum lahan baru, irigasi, bibit unggul, belum sekarang pupuk dapat diskon 20 persen. Jadi ini persiapan, kemarin gudang Bulog kurang, belum cukup sih, pembangunan 100 gudang Bulog ini minimal bertahap,” kata Zulhas menegaskan.

Pemerintah optimistis langkah ini akan menjadi tonggak penting dalam memperkuat ketahanan pangan nasional sekaligus meningkatkan peran Bulog sebagai lembaga strategis dalam menjaga stabilitas harga dan pasokan bahan pangan di Indonesia.

Exit mobile version