Papua – Para personel kepolisian Papua menghadapi tantangan yang tak ringan dalam melaksanakan tugasnya. Kerap kali mereka terlibat langsung dalam konflik dan situasi yang membutuhkan keberanian serta dedikasi yang tinggi. Baru-baru ini, Polresta Manokwari berduka atas insiden pembunuhan pilot helikopter Selandia Baru, Glen Malcolm Conning, yang mengejutkan banyak pihak. Kombes Pol. Bayu Suseno memaparkan bagaimana pilot tersebut dibunuh oleh kelompok Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) – yang polisi sebut sebagai kelompok kriminal bersenjata – menyusul pembakaran helikopter di Distrik Alama, Kabupaten Mimika.
Bayu Suseno mengklaim, “Kejadian tersebut terjadi saat helikopter tiba di Distrik Alama, Kabupaten Mimika, dengan membawa empat penumpang yaitu dua orang dewasa (nakes) dan satu bayi serta satu anak dari Bandara Moses Kilangin Timika tujuan Distrik Alama.” Situasi ini memperjelas resiko yang dihadapi bagi masyarakat dan pekerja di wilayah ini. Sebby Sambom, juru bicara TPNPB-OPM, menyatakan belum bisa mengonfirmasi klaim tersebut dan berargumen bahwa jika benar, pilot tersebut dianggap sebagai mata-mata karena “wilayah tersebut masuk dalam wilayah perang.”
Di balik bayang-bayang konflik tersebut, dedikasi para polisi di Papua dalam menjalankan tugasnya tak pernah surut. Salah satu wujud dedikasi tersebut tercermin dalam keberhasilan Iptu I Made Ambo Arjana yang dianugerahi sebagai Polisi Berdedikasi dalam Hoegeng Awards yang ke-3. Upacara penghargaan yang diadakan pada Jumat malam 12 Juli 2024 di The Tribata Darmawangsa, dihadiri oleh unsur kepolisian, keluarga Jenderal Hoegeng Iman Santoso, dan berbagai elemen masyarakat, memberikan apresiasi kepada personel kepolisian yang menunjukkan integritas dan inovasi dalam melaksanakan tugasnya.
Iptu Ambo dikenal akan keterlibatannya yang mendalam dengan masyarakat setempat melalui Binmas Noken. Program ini dirancang untuk mendekatkan hubungan antara polisi dengan warga Papua, menciptakan polisi bersahabat yang dapat diandalkan oleh masyarakat setempat. Inovasi keamanan dan aksi pembinaan yang dilakukan Iptu Ambo seperti mendirikan rumah baca dan program polisi Pi Ajar sangat berarti dalam upaya peningkatan kualitas hidup dan pendidikan anak-anak di Papua.
Sementara itu, polisi lainnya juga mengambil bagian dalam kepolisian komunitas dan kegiatan sosialisasi untuk memastikan keselamatan dan keamanan warga. Dalam program “Jumat Curhat”, Kasat Binmas Polresta Manokwari IPTU AGUS, SH., bersama timnya, mendengarkan keluhan masyarakat, sebuah contoh nyata kemitraan polisi dengan warga Papua.
Kegiatan rutin lainnya, seperti partisipasi Polresta Manokwari dalam apel gelar pasukan Operasi Patuh Mansinam Tahun 2024, menunjukkan kesiapan polisi untuk menghadapi dan mengatasi tantangan dalam menjaga ketertiban dan keamanan di wilayah Manokwari.
Dedikasi tanpa batas polisi Papua ini mendemonstrasikan bahwa mereka tidak hanya hadir sebagai penegak hukum tapi juga sebagai pelindung, pembina, dan mitra masyarakat. Hal ini mencerminkan pentingnya peran serta polisi dalam membangun kepercayaan dan kerjasama yang erat dengan masyarakat, sehingga kehadiran mereka bisa dirasakan secara positif dalam kehidupan sehari-hari.