KomandanPangan.com – Pemerintah dalam tahun ini mengalokasikan anggaran ketahanan pangan sebanyak Rp92,3 triliun. Anggaran ‘jumbo’ tersebut ternyata jadi pernyataan besar Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada para menterinya.
Jokowi menanyakan apakah anggaran sebesar tersebut telah ada hasilnya? Hal tersebut dikatakan Presiden Jokowi saat membuka sidang kabinet terbatas di Kantor Presiden dalam Senin (20/6/2022).
“Kita lihat anggaran pemerintah untuk ketahanan pangan ini gede banget. 2018 itu Rp86 triliun. Tahun 2022 ini Rp92,3 triliun. Gede banget loh ini, hasilnya apa setiap tahun? konkret apa? harus jelas,” ungkap Jokowi.
Awalnya Presiden Jokowi berbicara terkait krisis pangan yang saat ini sedang mengancam penduduk dunia, dirinya tidak ingin ancaman krisis pangan melanda Indonesia.
Produktivitas pangan nasional sanggup ditingkatkan
“Bayangkan jika kita mampu menghasilkan pangan pada jangka yang pendek, kita terapkan semuanya, bukan hanya berdikari di bidang pangan, bukan hanya mandiri pada bidang pangan akan tetapi kita sekali lagi mempunyai potensi untuk ekspor dan permintaan itu sudah masuk banyak sekali,” kata Jokowi.
Oleh karena itu dirinya meminta fokus pertama peningkatan produsksi besar besaran baik itu dari petani, korporasi, BUMN, semua harus ditingkatkan dan jangan mengikuti rutinitas harian. “Yang sering kita kejebak di situ, sehingga strategi besarnya ini, yang harus kita lakukan malah hilang,” ucap Jokowi.
Tak hanya itu Jokowi juga mengingatkan jenis komoditi yang ditanam juga harus sesuai dengan ciri daerahnya masing-masing.
“Kemarin saya lihat, sorgum di NTT misalnya, ditanam jagung hidup, begitu ditanam sorgum hijau, sangat hijau dan sangat kelihatan subur sekali. Ini kan ternyata di NTT yang banyak merupakan sorgum,” katanya.
Nah, lanjut Jokowi ketika produksi sudah besar-besaran harus juga dipastikan siapa penampungnya, pembelinya.
“Jadi petani produksi terus dan yang membeli juga ada. Jangan sampai petani produksi banyak, Bulog engga ambil, RNI engga ambil. Ini mekanisme harus segera diputuskan dan kemarin kita sampaikan dengan menteri BUMN, segera siapa, produknya apa, biayanya seperti apa,” jelasnya.
Baca Juga : Ekspor Dibuka, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Pantau Harga TBS