Kementerian Perindustrian (Kemenperin) proaktif mendorong peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) di sektor industri, termasuk dibukanya program D1 penjaminan mutu industri pangan digital melalui kerjasama dengan sektor industri.
“Ada kerjasama misalnya antara Politeknik AKA Bogor sebagai salah satu lembaga profesi yang diusung oleh BPSDMI Kemenperin dengan perusahaan pengolahan susu PT Indolakto yang mengimplementasikan Industri 4.0,” Kepala BPSDMI Kemenperin , kata Arus Gunawan dalam keterangannya di Jakarta, Selasa, 25 Januari 2022.
Kerjasama tersebut ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman antara Kepala Kementerian Perindustrian BPSDM Arus Gunawan dan GM Sumber Daya Manusia PT Indolakto Tito Rianto di Pusat Industri Gedung Digital Indonesia (PIDI).
Arus menjelaskan Program D1 itu merupakan upaya untuk menyelaraskan kebutuhan industri dan perkembangan teknologi modern. Misalnya, calon peserta akan dibekali dengan mata kuliah terkait penerapan Industri 4.0.
“Total ada sebanyak 40 SKS, yang terdiri dari 70 persen praktik dan 30 persen teori,” tuturnya.
Untuk mengimplementasikan hasil perkuliahan, calon lulusan diwajibkan mengikuti program magang di perusahaan tersebut untuk belajar penerapan Industri 4.0. “Program setara D1 ini akan diikuti oleh 25 peserta yang berasal dari empat pabrik Indolakto yang berlokasi di Jakarta, Cicurug, Pandaan, dan Purwosari,” imbuhnya.
Arus menyampaikan program setara D1 tersebut juga merupakan langkah awal kebijakan pembangunan vokasi industri bertaraf global menuju corporate university.
Baca juga: Teaching Factory, Upaya Sekolah Vokasi IPB Hadirkan Aura Industri di Kampus
“Upaya transformasi sebagai corporate university dilakukan melalui penyelenggaraan pendidikan dual system dengan Science, Technology, Engineering, and Mathematics (STEM) learning model berstandar global dan pengembangan kelas industri,” paparnya.
Arus menambahkan BPSDMI Kemenperin terus melakukan upaya penguatan dan pengembangan SDM industri melalui program pendidikan vokasi yang link and match dengan industri.
Selain itu dalam menyiapkan kompetensi SDM dalam menghadapi era Industri 4.0, Kemenperin telah membangun Pusat Industri Digital Indonesia (PIDI 4.0). Ini sebagai solusi satu atap implementasi Industri 4.0 di Indonesia dan sebagai Jendela Industri 4.0 Indonesia pada dunia.
“PIDI 4.0 akan menyediakan layanan transformasi Industri 4.0 bagi seluruh pelaku industri dalam bentuk showcase, capacity building, ekosistem Industri 4.0, pendampingan, serta rekayasa dan pengembangan kecerdasan buatan,” paparnya.
GM Human Resources PT Indolakto, Tito Rianto menyampaikan, kerja sama ini merupakan wujud nyata sinergi dengan pemerintah khususnya Kemenperin.
“Dalam pengembangan Industri 4.0, kami berhasil meraih Award INDI 4.0 yang digagas oleh Kemenperin,” ujarnya.
PT Indolakto ditetapkan sebagai light house program digitalisasi untuk kategori industri makanan dan minuman. PT Indolakto merupakan anak perusahaan PT Indofood Sukses Makmur Tbk yang memiliki program Indofood Riset Nugraha sejak tahun 2006. Hingga saat ini, program tersebut telah menjangkau kerja sama dengan 642 mahasiswa dan 122 universitas.
“Terkait pengembangan industri 4.0, PT Indolakto juga akan menjadi bagian dari showcase PIDI 4.0 dengan menyediakan mini plant industri makanan di PIDI 4.0. Tujuannya untuk pembelajaran bagi masyarakat dan industri terkait industri 4.0, dan implementasinya pada industri manufaktur,” ungkap Tito.
Sementara itu menurut Direktur Politeknik AKA Bogor Henny Rochaeni, perkuliahan Program Diploma 1 tersebut akan diselenggarakan mulai 1 Maret 2022 sampai akhir tahun 2022.
Perkuliahan teori dilaksanakan secara daring, sedangkan praktik digelar secara luring di Laboratorium Learning Center PT Indolakto Cicurug, Sukabumi, Jawa Barat.
Selain itu calon lulusan diberikan kesempatan mengikuti uji kompetensi dengan skema “Menyusun Dokumentasi HACCP” oleh LSP yang terlisensi Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP).
“Melalui program setara D1 ini, seluruh lulusan dapat terserap industri dan dapat meningkatkan daya kinerja perusahaan, khususnya PT Indolakto, terutama pada implementasi industri 4.0 bidang industri pengolahan susu,” tutur Henny.
Lebih lanjut program setara D1 ini dapat dilanjutkan dengan kerja sama pengembangan prodi Penjaminan Mutu Industri Pangan melalui pengembangan showcase Industri 4.0 pengolahan susu sebagai bagian dari implementasi kurikulum Industri 4.0.
“Selain itu, PT Indolakto bisa dijadikan tempat praktik mahasiswa Politeknik AKA Bogor dalam menerapkan industri 4.0 di industri pengolahan susu,” ujarnya.