Site icon Pangan Bisa!

Kementan Kembangkan Pertanian Terpadu Melalui Program P4S

Dalam rangka mendukung swasembada pangan dan peningkatan nilai tambah usaha pertanian, Kementerian Pertanian telah memaksimalkan peran Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya (P4S) melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP). Salah satunya adalah P4S Swen Innovation Mandiri Bogor yang programnya dikembangkan melalui pelatihan dan pemagangan pertanian terpadu (Integrated Farming System).

P4S sendiri merupakan lembaga pelatihan pertanian dan pedesaan yang didirikan dan dimiliki, dikelola oleh petani secara mandiri, individu dan juga kolektif. Diharapkan P4S berperan aktif dalam pembangunan pertanian melalui pengembangan sumber daya manusia pertanian yaitu memberikan pelatihan/magang kepada petani dan masyarakat dalam wilayahnya.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) menyatakan pertanian saat ini menghadapi tantangan penyediaan pangan untuk seluruh masyarakat Indonesia.“Oleh karena itu, kita harus menjamin pasokan pangan nasional, dan mewujudkan ketahanan pangan dengan membantu petani meningkatkan produksi, menanam, membajak, memanen, mengolah, dan mendistribusikan lahan, sehingga petani bisa mendapatkan penghasilan yang baik dan sepadan,” ujarnya.

Sementara itu, Dedi Nursiamsi, Kepala Badan Pembinaan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian, mengatakan sebagai pusat petani belajar dari petani, P4S berperan penting dalam pembangunan pertanian.

“Terutama dalam hal pemenuhan kebutuhan pangan seluruh masyarakat Indonesia yang cukup. Teknologi informasi harus selalu digunakan untuk mengembangkan pertanian modern untuk meningkatkan perekonomian petani, meskipun kita masih di era wabah Covid 19,” ujarnya.

Desi juga berharap sistem ini bisa direplikasi di seluruh Indonesia. “P4S sebagai pusat pembelajaran petani harus bisa terus berinovasi”

Memanfaatkan kemajuan teknologi dan informasi untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas hasil pertanian. Oleh karena itu, banyak petani muda atau petani milenial yang kreatif dan inovatif dalam mengembangkan usaha di bidang pertanian,” ujarnya.

P4S Swen Mandiri Innovation mengembangkan usaha dengan konsep Small Scale Integrated Farming System dengan Zerowaste. Dengan kata lain, pertanian komprehensif yang tidak meninggalkan residu atau limbah. Melalui P4S Swen Innovation Mandiri, semua itu dapat dimanfaatkan dan menambah nilai ekonomi bagi petani.

Kepemilikan lahan yang tidak terlalu luas menjadi rangkaian rantai nilai untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakat. Sri Wahyuni, Kepala Sekolah P4S Swen Innovation Mandiri, dalam sambutannya di Ciomas-Bogor mengatakan bahwa Internet adalah kunci utama keberhasilan pengembangan jenis pelatihan/magang ini.

“P4S Swen memberikan pelatihan pertanian komprehensif untuk mendukung kemandirian pangan dan energi di pedesaan, pemanfaatan sampah sebagai pupuk organik, food house berkelanjutan dan pengolahan wol,” ujarnya.

Pengembangan usaha yang dikembangkan oleh P4S meliputi jenis usaha tani hulu (pengomposan, pembuatan pestisida alami), jenis usaha tani tanam (budidaya tanaman hidroponik, budidaya tanaman organik) dan jenis usaha tani hilir (produksi tepung cangkang telur, jasa pemasaran, pengolahan makanan lele dan pembuatan Jamur).

Sri Wahyuni mengungkapkan bahwa, P4S telah menjalin banyak jaringan kerjasama. Sehingga sangat bermanfaat bagi para petani muda/milenial yang praktek atau praktek di P4S ini. Kerjasama yang terjalin antara lain MT Farm Bogor, IITO (International Tropical Timber Org)-Jakarta, Taman Buah Mekarsari Bogor, Balai Besar Pelatihan kesehatan Hewan Cinagara Bogor, CENTRAS IPB Bogor, Lab. Pengolahan Bulu Domba IPB Bogor, Agricon Sentra Ahribisnis Indonesia (PT ASABI) Bogor, Dompet Dhuafa Jakarta, dan Taman Buah Mekarsari Bogor.

Exit mobile version