Akbp Juli Setiadi Kabag Reformasi Birokrasi Polri Biro Rena Polda Jatim mengatakan, masyarakat yang hendak mengurus SIM di Polres atau satuan penerbit SIM di Jatim punya tempat latihan yang bisa diakses oleh publik. Bahkan, menurutnya, akan ada pelatih yang siap mendampingi.
“Hampir seluruh Polres sudah menyediakan coach-nya. Jadi kalau mau tes sekarang, diupayakan jangan go show. Misalnya, mau daftar besok, latihannya sekarang, boleh. Ini udah terbuka, jadi enggak usah ragu enggak usah takut,” kata Juli Minggu (28/11/2021).
Adapun soal waktu latihan, Juli mengatakan, masyarakat pengurus SIM bisa mengikuti pelatihan ini pada sore sesudah jam pelayanan atau di luar jadwal ujian praktik SIM.
Apabila selama mengikuti ujian, baik teori maupun praktik untuk mendapatkan SIM, masyarakat merasa ada yang tidak fair, Juli mengatakan, masyarakat bisa menyampaikan ini melalui survei persepsi pelayanan publik dan indeks persepsi anti korupsi yang dilakukan Polri.
“Ini hanya bisa dilakukan waktu pelayanan pencari SIM. Ada barcode atau link yang hanya bisa diakses pengguna layanan SIM saja. Karena di situ ada bukti dukung berupa nomor telepon. Setelah didaftarkan, bisa akses langsung isi survei,” jelasnya.
Hasil survei ini yang nantinya akan mempengaruhi kelancaran pembangunan zona integritas di Polres tersebut, dan di-publish untuk umum sebagai bukti tindak lanjut.
Pihaknya menegaskan, passing grade survei ini amat ketat karena ada dua faktor. Pertama, Polres itu harus memasukkan semua penerima layanan untuk menjadi responden. Selanjutnya, bila hasilnya kurang dari 50 persen jumlah penerima layanan tidak valid, maka tidak lolos.
“Dari yang lolos dikaji lagi nilainya. Kalau ada yang merah, tidak lolos lagi dan pasti nilainya rendah. Apabila rendah, maka ranking di hadapan Mabes Polri rendah dan itu pasti jadi teguran,” tegasnya.
Dia pun juga mengimbau agar Polres bisa menggunakan antrean online bila di situ antreannya panjang karena pemohon SIM-nya banyak.
“Antrean yang dianggap panjang atau lama, di Polres yang pemohon SIM-nya banyak ini sudah kami rekomendasikan membuat antrean online dan sudah banyak digunakan. Kecuali di Polres yang sepi, yang pemohonnya sedikit, tidak perlu antrean online,” ujarnya.
Sumber : suarasurabaya.net