Klaten – Stok beras di 35 kabupaten/ kota di Jawa Tengah dinyatakan aman menjelang dan sampai datangnya Ramadhan. Alasannya saat ini Jawa Tengah memasuki puncak panen padi di semua wilayah.
“Kalau beras turah-turah (berlebihan) ini. Ini lagi peak-peaknya, jadi Anda tahu sendiri serapan di pasar juga belum bagus padahal ini panen raya,” jelas Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo pada wartawan usai mengunjungi gudang Bulog Banaran, Desa Banaran, Kecamatan Delanggu, Klaten, Senin (20/3/2021) siang.
Menurut Ganjar selain di Jawa Tengah sedang ramai-ramainya panen padi, serapan di pasar belum bagus. Bahkan menyebabkan harga gabah masih jatuh.
“Harga juga masih jatuh, kandungan air tinggi, panen masih raya dan kemudian serapan pasar belum bagus. Sekarang lagi banyak-banyaknya, jadi insya Allah untuk beras aman sampai Ramadan nanti,” lanjut Ganjar.
Menurut Ganjar dengan kondisi saat ini Jawa Tengah sangat tahan pangan. Jawa Tengah diharapkan juga menyumbangkan kontribusi untuk ketersediaan beras nasional.
“Kita sangat tahan untuk Jawa Tengah. Ini bisa kita kontribusikan bersama provinsi lain, tahun kemarin juaranya Jawa Timur penghasil beras tapi tahun sebelumnya Jawa Tengah,” sambung Ganjar.
Jawa Tengah, kata Ganjar, posisi rendah panen padi pada November, Desember, dan Januari. Jika panen besar seperti bulan ini tinggal diatur sehingga bisa aman.
“Kalau panen gede seperti ini tinggal diserap di gudang Bulog atau gudang provinsi bisa menjaga di tiap akhir bulan. Artinya kita di setiap bulan kalender aman sampai akhir tahun,” tegas Ganjar.
Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa Tengah, Suryo Banendro menjelaskan hitungan sampai dengan bulan Mei ada surplus 1,6 juta ton. Padahal saat ini semua kabupaten/ kota meningkat.
“Kita sudah hitung sampai nanti bulan Mei kita akan surplus sampai 1,6 juta ton beras. Dan ini kita lihat luas tanam per bulan juga meningkat,” jelas Suryo pada wartawan saat mendampingi gubernur.
Kepala Divre Perum Bulog Jawa Tengah, Miftahul Ulum mengatakan sampai bulan ini Bulog di Jawa Tengah ditargetkan menyerap 204.000 ton gabah petani. Dengan kondisi saat ini minimal ditarget 75 persen.
“Sepanjang tahun Insyaallah penyerapan tercapai, minimal harus 75 persen. Kendala hanya saat musim hujan, banyak yang dipanen awal karena roboh dan banjir,” jelas Miftahul Ulum pada wartawan.
Baca juga : Tegaskan Serap Gabah Petani, Buwas: Stok Beras Bulog Tembus 1 Juta Ton
(hns/hns)