Jakarta (ANTARA) – Pasar Jaya akan mengembangkan teknologi pengering makanan terutama untuk cabai agar bisa tahan lama.
Direktur Utama Perumda Pasar Jaya Arief Nasrudin mengatakan akan segera melakukan kajian teknologi pengeringan terutama untuk cabai, dengan harapan ke depannya pengelolaan cabai ini bisa lebih baik.
Baca juga: Dinas Pangan DKI siapkan gelar pangan murah cabai
“Ke depan pengelolaan cabai ini bisa sebagai grocery, karena sudah bisa dilakukan pengeringan, dan ini masih menjadi salah satu effort kami ke depannya,” tutur Arief menambahkan.
Terkait harga cabe rawit merah yang melambung tinggi dengan rata-rata Rp125.702 per kilogram, Arief menyebut hal ini dikarenakan panen yang belum terjadi menjelang Ramadhan ini.
Baca juga: DKPKP upayakan pertanian kontrak antisipasi kenaikan harga cabai
“Tapi Pasar Jaya sebagai bagian dari BUMD pangan, tetap berupaya ingin memastikan distribusi pangan tepat guna, tepat sasaran, dan terjangkau,” ucap Arief.
Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (KPKP) DKI Jakarta mencatat permintaan berbagai komoditas pangan termasuk cabe rawit merah mengalami lonjakan pada hari-hari besar keagamaan nasional (HKBN) dibandingkan kondisi biasa.
Untuk komoditas cabe rawit merah, pada hari biasa mencapai 2.506 ton dan hari besar keagamaan nasional HKBN 2.580 ton atau kenaikan 2,95 persen.
Baca juga: DKPKP akan gunakan mesin penyimpan untuk kendalikan harga cabai
Namun demikian, untuk Ramadhan dan Idul Fitri 2021, Dinas KPKP mencatat ketersediaan pangan komoditas cabe rawit merah masih cukup dengan 2.665 ton yang berada di Perumda Pasar Jaya, pedagang dan pasar modern.
Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Ganet Dirgantara
COPYRIGHT © ANTARA 2021