Jakarta – Kementerian Pertanian (Kementan) berupaya meningkatkan produksi pangan untuk tetap memenuhi kebutuhan masyarakat. Saat ini produksi pertanian terbilang memadai seiring masifnya pembangunan sarana prasarana pertanian, mekanisasi dan pemanfaatan teknologi mekanisasi, serta upaya-upaya lainnya
“Kita berkomitmen menjaga produksi dan kesejahteraan petani. Bahkan di masa panen raya ini, kami aktif turun ke lapangan untuk menjaga harga jual gabah petani. Petani harus kita jaga kegembiraannya di masa panen,” ujar Kepala Biro Humas dan Informasi Publik Kementan, Kuntoro Boga Andri dalam keterangan tertulis, Sabtu (20/3/2021).
Kuntoro menambahkan upaya Kementan ini salah satunya dengan membentuk Tim Terpadu Gerakan Serap Gabah Petani. Adapun komposisi tim jajaran Kementan ini antara lain jajaran Perum Bulog, Dinas Pertanian, Dinas Ketahanan Pangan, Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Kodim, Polres, Persatuan Pengusaha Penggilingan Padi dan Beras (Perpadi), serta Komando Strategi Penggilingan Padi (Kostraling).
“Tim tersebut bergerak menyerap produksi dengan membeli gabah di tingkat petani sesuai dengan HPP. Itu yang ingin dipastikan,” jelasnya.
Diketahui, hasil survei kerangka sampel area (KSA) BPS menunjukkan potensi luas panen padi pada musim Januari-April 2021 mencapai 4,86 juta hektare atau naik sekitar 1,02 juta hektare (26,53%) dibandingkan dengan subround Januari-April 2020 yang sebesar 3,84 juta hektare. Kenaikan terjadi karena panen raya di awal tahun, terutama di sejumlah daerah terus menunjukan tren positif.
“Pak Mentan sudah bersurat juga pada KaBulog agar mempercepat penyerapan gabah petani. Kita ingin harga tidak anjlok dan petani dapat menikmati hasil panen. Ini langkah konkret pemerintah,” pungkas Kuntoro.
Baca juga : Kementan Amankan Stok Beras di Ramadhan, Gimana Caranya?
(ncm/hns)