Site icon Pangan Bisa!

Pelaku Usaha Siap Serap Bawang dan Kentang Food Estate Sumut

Pertanian.go.id, Jakarta – Kawasan Food Estate Humbang Hasundutan, Sumatera Utara akan memasuki masa panen. Kementerian Pertanian memprediksi panen bawang merah dan kentang dimulai bulan Maret sedangkan untuk bawang putih diperkirakan akan mulai dipanen di akhir april 2021.

Kawasan budidaya hortikultura seluas 215 di Desa Ria Ria Kecamatan Pollung Kabupaten Humbang Hasundutan tersebut akan dilakukan panen secara selektif sesuai umur tanamnya.

Mentan Syahrul Yasin Limpo menginstruksikan kepada jajaran Ditjen Hortikultura untuk melakukan koordinasi dengan pelaku usaha (offtaker) agar hasil panen petani bisa langsung diserap saat panen.

Beberapa perusahaan nasional seperti PT. Indofood, PT. Wings Food dan para pelaku usaha bawang merah lainnya, digadang menjadi mitra penyerapan hasil panen di kawasan pertanian yang baru saja dibuka tersebut.

Dalam rangka memperbaiki manajemen dan tata kelola food estate, Kementan telah membentuk Kelompok Usaha Bersama (KUB) Food Estate yang diketuai Marnala Lumban Batu. Lembaga tersebut menjadi wadah pengorganisasian petani dan manajemen pengelolaan Food Estate berbasis hortikultura.  “Kedepannya KUB ini diharapkan menjadi wadah kelembagaan korporasi yang menghimpun seluruh petani di kawasan food estate sekaligus mengelola keberlanjutan food estate dengan manajemen yang profesional,” tutur Marnala.

Baca : BPS Perkirakan Produksi Beras Nasional Tahun 2021 Naik 4,86%

Saat rapat evaluasi dan koordinasi bersama Bupati Humbahas  Dosmar Banjarnahor dan Petani FE 215 di Balai Desa Ria Ria (28/2) menyebut bahwa pencapaian hasil food estate   sampai saat ini secara umum terbilang luar biasa. “Meskipun diperkirakan hasilnya belum maksimal karena lahan bukaan baru, namun di Musim Tanam II nanti saya yakin akan jauh lebih baik,” ujarnya.

Dosmar Banjarnahor juga mengharapkan kepada seluruh elemen masyarakat untuk tidak saling menyalahkan, namun bersama-sama berupaya agar food estate kedepan semakin baik.

“Nggak usah kita saling menyalahkan, ini salah si anu, ini salah siapa, enggak usah, kenapa karena lahan itu 90 persen sejak dunia ini ada baru kali itulah di olah. Lahan 215 itu memang banyak kekurangan, tapi namanya hidup tidak ada yang sempurna” tegasnya.

Berdasarkan pengamatan langsung di lokasi (1/3) terlihat jelas bahwa pertanaman kondisi pertanaman bawang merah dan kentang secara umum terlihat baik. Bahkan tanaman bawang merah yang daunnya tampak kuning ternyata umbinya bagus dan diyakini petani bisa dipanen.

Untuk menjamin keberhasilan pada musim tanam selanjutnya, pemerintah daerah setempat akan melakukan seleksi lebih ketat kepada petani yang akan diikutkan dalam program ini.

Exit mobile version