Jakarta – Para petani di area lahan Food Estate Blok A, Desa Belanti Siam, Kabupaten Pulang Pisau, Kalimantan Tengah siap menggelar panen raya pada minggu kedua dan ketiga di bulan Februari 2021. Produksi komoditas diperkirakan mencapai 5 hingga 6 ton per hektare.
Ketua Kelompok Tani Rukun Santoso, Mujianto mengatakan bahwa kegiatan panen raya menjadi kegembiraan para petani. Sebab, menurutnya program food estate sejauh ini berjalan lancar dan sangat baik. Bahkan, beberapa petani sudah mendulang sukses dengan membeli alat mesin pertanian (Alsintan).
“Jadi tidak betul kalau dikatakan food estate gagal panen. Justru para petani mendulang sukses dengan membeli Alsintan. Terus terang, kami sangat terbantu dengan berbagai bantuan pemerintah, termasuk penyediaan bibit unggul Inpara 42,” ujar Mujianto dalam keterangan tertulis, Rabu (3/2/2021).
Dia menegaskan bahwa tidak ada gagal panen, melainkan hanya penurunan produksi karena faktor alam, seperti hujan dan angin kencang yang membuat tanaman padi siap panen rebah dan basah.
“Kalau sudah basah mau tidak mau harus dipanen. Itulah yang disebut penurunan produksi, bukan berarti gagal panen. Toh juga tidak banyak, hanya 5 persen dari total lahan 2.200 hektare Desa Belanti Siam,” katanya.
Kini, bersama dengan Poktan Rukun Santoso, Mujianto membawahi 60 anggota dengan garapan lahan seluas 100 hektare. Dirinya menilai program food estate harus dilanjutkan.
Sementara itu, Kepala Dinas Hortikultura dan Peternakan Provinsi Kalimantan Tengah, Sunarti mengatakan bahwa penurunan produksi hanya pada sebagian kecil lahan, dan tidak berpengaruh pada rata-rata produktivitas lahan yang mencapai lebih dari 5 ton per hektare.
“Kalau saya bilang yang turun itu lebih kepada panen paksa, karena belum saatnya panen akibat roboh diterpa angin dan hujan. Tapi ini masukan buat kami agar ke depan bisa kita antisipasi,” tuturnya.
Sunarti juga mendorong para petani untuk melakukan produksi menggunakan pendekatan pola tanam modern dengan alsintan dan didampingi oleh petugas penyuluh.
“Kita akan dampingi terus para petani agar melakukan budidaya dengan cara yang modern. Misalnya, ke depan tidak lagi melakukan tabur benih dengan cara manual karena akan mempengaruhi pertumbuhan,” katanya.
Pada kesempatan tersebut, Sunarti juga menyampaikan rasa terima kasih kepada pemerintah pusat, terutama Kementerian Pertanian atas dukungan dan perhatiannya dalam mendampingi dan membantu para petani.
“Kami mewakili pemerintah daerah provinsi Kalimantan Tengah sangat berterima kasih kepada pemerintah pusat yang memilih dan menjadikan wilayah kami sebagai tempat pengembangan food Estate,” pungkasnya.
(ega/hns)