Bali,- Porang atau Amorphophallus muelleri Blume akhir-akhir ini menjadi tren sejak Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo melepas ekspor komoditas itu sebanyak 60 ton ke Cina.
Selain Cina, porang diminati pasar di sembilan negara lainnya, seperti Jepang, Vietnam, Thailand, Hong Kong, Malaysia, Korea Selatan, Selandia, Italia, dan Pakistan. Selama ini ekspor porang dalam bentuk tepung dan olahan sehingga nilai tambah lebih tinggi.
Dalam mendukung program tersebut, Bali berencana mengekspor umbi porang sebesar 5.000 ton ke Cina pada tahun ini. Ekspor ini merupakan komoditas baru yang dijajaki Bali untuk diperdagangkan ke luar negeri.
Kepala Bidang Produksi Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Bali I Wayan Sunarta saat diwawancara hari Senin (11/01) mengatakan nota kesepahaman terkait rencana ekspor tersebut telah dilakukan dengan Cina. “ Hanya saja, kepastian ekspor porang dalam bentuk chip kering tersebut masih menyesuaikan dengan ketersediaan barang “ ujar Sunarta
Pasalnya, sejumlah pengusaha porang di Jawa juga mencari bahan baku umbi tersebut ke Bali. Jawa pun juga melakukan ekspor umbi porang dalam bentuk tepung hingga keripik.
“Tantangannya sekarang terkait dengan ketersediaan produk, karena pengepul dari Jawa juga berburu produk ke Bali,” kata Sunarta
Lebih lanjut Sunarta menjelaskan hingga saat ini belum ada data resmi mengenai volume produksi umbi porang di Bali. Saat ini, penghasil terbesar dipastikan berada di Jembrana.
Pemerintah Provinsi Bali juga belum bisa memastikan potensi nilai ekspor dari komoditas tersebut. Saat ini harga porang di tingkat petani adalah senilai Rp 10 juta per ton. “Tanaman porang jadi komoditas baru untuk diekspor tahun ini. Kalau ada barangnya tahun ini, kami sudah MoU eksportir 5.000 ton ke Cina,” jelasnya.
Terpisah, Direktur jenderal Tanaman Pangan Suwandi Tanaman porang menjadi komoditas yang saat ini sedang dikembangan. Hingga November 2020, nilai ekspor porang Indonesia ke sejumlah negara hampir mencapai Rp 880 miliar. Lebih lanjut Suwandi mengatakan bahwa saat ini lahan yang telah ditanami porang di seluruh Indonesia mencapai 20.000 hektare.
Tanaman porang menjadi komoditas yang saat ini sedang gencar gencar untuk di ekspor. Selanjutnya Suwandi berharap ekspor komoditas pertanian terus meningkat sehingga produk lokal yang sudah memiliki pasar ekspor harus dipacu atau didorong supaya ekspornya bisa berkelanjutan dan meningkat secara kuantitas maupun kualitas.
Seiring dengan harapan Menteri Pertanian Syahrul yasin Limpo bahwa porang tak hanya untuk mendukung ketahanan pangan nasional, melainkan juga untuk lini kehidupan lain dan pergaulan dunia.