Jakarta -Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Direktorat Jenderal Hortikultura telah menyusun langkah strategis dalam rangka mendorong percepatan pembangunan sektor hortikultura. Salah satunya melalui Gerakan Mendorong Produksi (Gedor Horti) yang dinilai mampu meningkatkan daya saing serta ramah lingkungan.
Direktur Jenderal Hortikultura Prihasto Setyanto mengatakan, pelaksanaan Gedor Horti akan menggunakan paradigma baru, yakni membangun hortikultura pro petani secara terintegrasi.
“Kemudian pengembangan kawasan buah mengacu pada pengembangan kampung-kampung, bantuan sarana prasarana pascapanen dan pengolahan diberikan satu paket, seluruh benih bermutu untuk pengembangan kawasan disiapkan oleh Direktorat Perbenihan Hortikultura, dan pengembangan kelembagaan ekonomi petani atau pertanian korporasi,” ujar Prihasto dalam keterangan tertulis, Senin (18/1/2021).
Dikatakan Prihasto, langkah tersebut dimaksudkan untuk memperkuat sektor pertanian sebagaimana arahan Presiden Joko Widodo, mulai dari aktivitas on farm hingga off farm guna memberikan nilai tambah usaha tani, serta mendukung program Kementan.
“Kami meminta semua jajaran dan stakeholders terkait agar bekerja bersama-sama. Semua memastikan pelaksanaan dan tercapainya tujuan akhir dari Program Gedor Horti. Juga Pengembangan 1000 Kampung Komoditas Hortikultura dapat terwujud,” katanya.
Di sisi lain, Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo menilai langkah lama pengembangan hortikultura yang tidak berhasil harus ditinggalkan, dan mulai beralih pada terobosan baru yang lebih inovatif.
“Optimasi potensi keberadaan petani milenial sebagai salah satu agen perubahan perlu dilakukan untuk manajemen agribisnis yang lebih baik, dan tanggap terhadap kemajuan teknologi selaras dengan dinamika perubahan lingkungan strategis nasional dan global,” tutupnya.
Ia berharap, terobosan baru pada sub sektor hortikultura dapat membawa hortikultura sebagai penopang perekonomian nasional, dan membuat pertanian menjadi sektor andalan.
(prf/ega)