Jakarta, CNBC Indonesia – Pemerintah di bawah Presiden Jokowi terus melanjutkan proyek food estate di beberapa wilayah, mulai dari Sumatera Utara (Sumut) dan Kalimantan Tengah. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut B. Pandjaitan mengklaim bahwa pihaknya telah menyaksikan perkembangan yang positif dari lokasi food estate di Humbang Hasundutan, Sumut.
Lahan di area sudah terbuka seluruhnya 200 Ha, dan 73 persen diantaranya sudah ditanami tiga komoditas yaitu kentang, bawang merah serta bawang putih.
“Kementan agar segera melengkapi penanaman lahan, dan menyiapkan persiapan panen terutama menyiapkan offtaker yang akan membeli hasil panen tersebut,” perintahnya dalam Rapat Koordinasi lanjutan terkait progress Program Perhutanan Sosial dan Food Estate (FE) dengan berbagai K/L terkait pada Kamis, (14/1).
Kementerian PUPR telah menyelesaikan Reservoir dengan kapasitas 1000 meter kubik dengan konstruksi irigasi untuk area seluas 200 Ha yang akan diselesaikan pada triwulan kedua 2021. Diharapkan pula, bulan Juni tahun ini akses jalan FE di area 1000 Ha dan akses menuju area 3000 Ha dapat selesai.
Sementara Kementerian ATR/BPN menjelaskan bahwa sebanyak 87 bidang tanah sudah disertifikatkan di area 200 Ha, telah dilakukan survei inventrisasi di area seluas 1009,05 Ha dan teridentifikasi 474 bidang tanah, serta telah dilakukan koordinasi dengan Pemerintah Kabupaten untuk identifikasi kepemilikan tanah.
Setiap Kementerian dan Lembaga perlu berjalan beriringan dalam menjalankan tugasnya. Luhut menilai adanya percepatan penyelesaian Masterplan yang berisi Peta Jalan dan Rencana Aksi Food Estate yang dibutuhkan sebagai panduan yang komprehensif untuk menyatukan kegiatan dan pendanaan dari K/L terkait.
Program Food Estate Sumut perlu didukung oleh program dan anggaran dari K/L dan Pemda sesuai dengan peta jalan dan rencana aksi yang telah disusun. Masterplan dan rencana aksi pengembangan Food Estate diharapkan bisa diselesaikan pada bulan April 2021.
“Selain Sumatera Utara dan Kalimantan Tengah sebagai daerah pengembangan Food Estate, Kabupaten Lumajang dan Kabupaten Belitung kini menjadi salah satu Wilayah Pengembangan Terintegrasi berbasis Perhutanan Sosial. Berbagai program telah di turunkan ke berbagai K/L teknis terkait, dimana KLHK menjadi leading sector Kabupaten Lumajang, Kemenparekraf sebagai leading sector Kabupaten Belitung, serta Kemen PUPR dan Kemhan sebagai leading sector Provinsi Kalimantan Tengah,” lanjut Menko Luhut.
Pemerintah pusat yang tengah mengembangkan program perhutanan sosial mendorong Pemerintah Daerah Kabupaten Lumajang dan Kabupaten Belitung dalam mempersiapkan teknis pelaksanaan kegiatan sebagai Project Management Unit (PMU).
Untuk PS Lumajang terdapat 5 Subprogram, yaitu Agrosilvopastura, Agroindustri Ekowisata, Restorasi berbasis Agrikultur dan Redistribusi Lahan, dengan anggaran tahun 2021 sekitar Rp 77,5 Milyar. Sedangkan PS Belitung mempunyai 4 subprogram, yaitu Pariwisata Alam, Agroforestry, Redistribusi Lahan, serta Pemulihan Ekosistem Mangrove dengan anggaran Tahun 2021 sekitar Rp 37,2 Milyar.