Site icon Pangan Bisa!

Setelah 3 Hari Menghilang, Tahu-Tempe di Pasar Gondangdia Ludes!

Jakarta

Tahu dan tempe hilang di pasaran selama tiga hari, sejak tanggal 1-3 Januari 2020. Kini, tahu dan tempe sudah tersedia lagi di pasar dengan harga yang naik sekitar 10-20%.

Ternyata, kembalinya tahu dan tempe ke pasar telah dinantikan oleh masyarakat. Di Pasar Gondangdia, Jakarta Pusat misalnya, sejak pukul 8 pagi tahu dan tempe sudah habis terjual. Sebanyak empat orang pedagang tahu dan tempe di pasar tersebut mengaku dagangannya sudah diborong pembeli.

Hal itu pertama diungkapkan oleh Slamet Riadi. Ia mulai berdagang di Pasar Gondangdia sejak pukul 4 pagi, lalu dagangannya sudah laku keras sampai sekitar pukul 8 pagi tadi.

Slamet mengaku, dirinya memang tak membawa stok tahu dan tempe sebanyak hari-hari sebelumnya. Pasalnya, harga tahu dan tempe mengalami kenaikan Rp 1.000, sehingga ia takut masyarakat enggan membeli.

“Sudah habis. Saya biasanya bawa itu 100 potong masing-masing tahu dan tempe. Tapi tadi saya bawa separuhnya. Saya pikir nggak laku banyak karena harga naik di saat daya beli masyarakat lagi nggak kuat. Tapi ternyata langsung habis,” kata Slamet ketika ditemui detikcom, Jakarta, Senin (4/1/2021).

Ia menerangkan, harga tahu yang biasanya Rp 4.000 per potong, naik menjadi Rp 5.000 per potong. Kemudian, tahu yang normalnya Rp 5.000 per potong, naik menjadi Rp 6.000 per potong.

“Ada kenaikan Rp 1.000 per potong,” ujar dia.

Senada dengan Slamet, Toradi yang juga menjual tahu dan tempe mengaku kehabisan stok. Tahu dan tempe hilang di pasaran beberapa hari kemarin.

“Tadi saya bawa cuma sedikit. Karena takut kurang laku jadi hanya bawa 200 tahu jambi putih, tahu cina hanya 20 potong. Tahu goreng hanya 580 buah. Tempe juga nggak banyak,” tuturnya.

“Nggak bisa bawa stok banyak baru-baru ini. Kan habis libur panjang, takutnya nggak laku. Sudah begitu kan harga mahal, takutnya kita yang rugi,” sambung Toradi.

Hal itu juga diungkapkan oleh Lukman, pedagang tahu dan tempe di Pasar Gondangdia. Ia mengatakan, karena hanya membawa stok sedikit, tak semua pelanggannya kebagian.

“Karena bawa sedikit, langganan juga nggak kebagian semua,” ujar Lukman.

Lukman mengatakan, dirinya juga tak berencana membawa stok sebanyak biasanya untuk berdagang besok. Hal itu disebabkan oleh harga tahu dan tempe yang kini mahal.

“Besok bawa stok juga belum banyak kayaknya. Kalau harga kedelai turun baru insyaallah saya bawa stok normal lagi,” tutup Lukman.

(ara/ara)

Exit mobile version